Saya pernah makan malam bersama kamu di daerah Jakarta suatu ketika. Saat itu kamu memesan menu ikan dori. Dan saya hanya memesan sup harga dua puluh lima ribuan. Menu paling murah di restoran itu karena saya tidak enak sebab kamu yang mentraktir. “Kalo kamu cuma pesan makanan murah, mending saya tadi membawa kamu ke alfamart. Pesan yang lain!” perintahmu saat saya menunjuk menu. Padahal saya tidak apa-apa memakan bubur. Pikir saya, sebagai sesama mahasiswa, uang yang kamu pakai untuk mentraktir saya makanan mahal lebih baik ditabung saja. Tapi sepertinya kamu adalah keturunan sultan. Atau mungkin sedang ingin bersikap dermawan saja kepada saya malam itu. Restoran itu terdiri dari dua lantai. Lantai paling atas ada suatu ruangan terbuka seperti rooftop. Ruangan terbuka itu menghadap langsung ke gedung salah satu kartu provider terbesar di Indonesia. Kamu mengajak saya untuk duduk di ruangan terbuka itu. Kamu duduk menghadap gedung. Saya duduk menghadap kamu. Keadaan sek...