Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Teman Tanda Kutip

Tidak ada lagi suara lagu karnaval. Atau warna-warni kembang api maupun rasa manis dari gulali. Semuanya berubah gelap. Dingin. Dan aku sendirian. Suasana yang aku hafal betul. Kamarku. Mimpi itu lagi, batinku. Aku bangun perlahan. Menenggak segelas air putih yang kuletakkan di atas nakas. Jam bekerku menunjukkan pukul satu dini hari. Akhir-akhir ini rasanya tubuhku seperti mengikuti pola tidur yang aneh. Tidur sekitar pukul sepuluh malam, terbangun dini hari. Sepertiga malam. Wow, panggilan Tuhan? Lalu tetap terjaga sampai pagi. Jika aku hidup pada jaman dahulu, sudah dipastikan aku akan direkrut oleh Bandung Bandowoso untuk membangun seribu candi.  Kurang lebih sudah sekitar seminggu ini aku terbangun karena bermimpi. Mimpi hal yang serupa. Dengan orang yang sama. Kencan. Di karnaval. Bersama  dia.  Tidak. Tidak ada hal aneh yang terjadi di mimpi itu.  Seperti kecupan-kecupan yang tidak sengaja terjadi, misalnya. Fakta bahwa ku bisa memimpikan dia saja membuatku se...

Pertemuan dan Penemuan

Aku selalu bilang bahwa pertemuanku dengan Yulyah adalah sesuatu yang magical. Aku yang suatu ketika tiba-tiba memutuskan untuk ke Jogja, tinggal di asrama Pipi; sahabat aku. Di mana Pipi juga adalah sahabat Yulyah. Sahabat- ception.  Pipi 'sibuk' menemani aku mengelilingi kota Jogja, hingga membuat Yulyah lumayan concern karena Pipi tidak ada kabar. Jadi Yulyah memutuskan untuk ke asrama Pipi, membawa kue. Dan di situlah pertemuan kami terjadi. Eka Dian, seorang tamu dari Bandung bertemu Yulyah di Jogjakarta.  Aku ingat kami mengobrol banyaaaaakk hal di percakapan kami yang pertama. Mungkin, aku bisa langsung bisa merasa klik dengan Yulyah karena Yulyah bilang dia suka membaca. Aku suka merasa punya this kind of 'weird' connection dengan orang-orang yang suka buku. Percakapan dengan orang suka membaca buku selalu  hits different.  Beberapa orang menganggap hidup Yulyah aneh. Tapi anehnya, aku tertarik dengan keanehan itu. Aku masih ingat bahwa Yulyah bilang ketika d...