DICARI: Gebetan super keren seperti dewa dengan ketampanan di atas rata-rata. Mempunyai tatapan menenangkan seperti laut cina selatan, senyum yang mampu melelehkan es antartika dan wajah yang tercipta dari tabrakan maut antara Leonardo Di Caprio dan Brad Pitt serta secuil DNA dari om-om sejuta pesona, Jhony Deep.
Penggalan iklan di atas memang sangatlah menyedihkan. Mengingat gue sudah jomblo selama kurang lebih 4 tahun. Atau bisa dikatakan selama kuliah, gue belum pernah pacaran. Kalo gue gak punya pacar sampai lulus nanti, maka itu berarti gue melalui masa-masa kuliah sebagai mahasiswa suci. Seharusnya gue memasang iklan lebih realistis. Gebetan super keren seperti dewa my ass. Entah mata gue yang sudah hilang fungsinya atau apa, tapi selama kuliah gue jaranggggg banget nemu cocok dengan tipe seperti itu di kampus. Lagi pula kalo pun ada pasti tuh cowok udah bermonyet (sudah punya pasangan). Mana pasangannya memiliki kecantikan luar biasa yang sulit ditandingi. Memang, sungguh yang di atas langit akan mencintai apa yang ada di langit pula. Lebih baik gue harus mulai membenahi tipe gebetan yang gue cari. Mulai dari hal-hal dasar yang lebih realistis pastinya: mencari gebetan dengan ketampanan seperti iguana sinting.
Setiap tahunnya, gue harus melihat satu per satu temen deket gue mulai menemukan pasangannya. Bukankah hidup ini begitu adil dan indah? Gue heran, kenapa tiap tahun selalu ada ajaa temen gue yang punya pacar. Apakah mereka tergabung dengan sekte setan untuk memperlancar jalan agar punya pacar?
Gimana ceritanya sih temen-temen gue bisa punya pacar bahkan di saat gue harus belajar bagaimana cara memikat hati laki-laki dari hal paling dasar? Ada temen gue yang dapet pacar pas KKN, setelah KKN, ketemu di organisasi, cinta lama bersemi kembali. Sepertinya mudah sekali jalan mereka untuk menemukan tambatan hati. Oh Tuhan, mengapa hidup mereka begitu glamor? Rasanya untuk mendapatkan pacar, gue harus berjalan bertelanjang kaki di atas aspal panas menuju Afrika. Mungkin Tuhan sedang terlalu sakit kepala mengurusi kehidupan percintaan gue.
Sebenernya di tahun ini gue memiliki beberapa list gebetan yang mungkin bisa menjadi bapaknya anak-anak. Namun dari beberapa nama list gebetan gue tersebut, tidak satu pun dari mereka yang berujung pada chattingan. Bukankah kehidupanku begitu sempurna? Beberapa list nama gebetan gue yang tinggal menjadi angan-angan adalah:
1. Knalpot Motor
Knalpot motor bukanlah nama asli sesungguhnya. Gue memang sengaja menulis nama-nama gebetan dengan nama samaran. Menghindari kemungkinan buruk yang bisa terjadi pada gebetan-gebetan gue tersebut, seperti trauma permanen setelah mengetahui bahwa mereka masuk list gebetan gue misalnya. Gue kenal knalpot motor dari event gathering tumblr beberapa tahun lalu. Sebenernya gue doang yang kenal dia, dia gak kenal gue. Hubungan kami tidak seintim itu. Pas pertama kali liat knalpot motor, doi orangnya memang good looking. Kulit bersih, tinggi, dan brewokan. Adududu tolong, biarkan qu tersesat di belantara brewokanmu, mz. Baru kali ini nih gue suka sama yang brewokan. Biasanya gue paling gak suka sama cowok brewokan. Gak rapi aja gitu. Bawaannya pengen melakukan penebangan liar di mukanya. Sebenernya gue baru suka sama si knalpot motor tuh ya dari beberapa bulan ke belakang. Telat banget ye kan. Pertama ketemu tahun kapan, mulai naksirnya tahun kapan. Pas pertama kali ketemu knalpot motor, gue lagi suka-sukanya sama kakak tingkat gue. Jadi gue agak gak acuh juga ngeliat si knalpot motor waktu itu. Andaikan gue sudah naksir knalpot motor dari awal kami bertemu, mungkin sekarang gue sedang menjalani kehidupan bahagia sebagai ibu rumah tangga.
Gue mulai naksir knalpot motor karena baca-baca tulisannya di tumblr. Gemas sekaliii. Kapan lagi lho nemu cowok yang ganteng terus bisa nulis? Itu tuh kek nemu sirop di tengah padang pasir! Setelah cukup sering baca-baca tumblrnya, gue pun mulai pergerakan dengan follow ignya. Mem-follow ig memang bukan apa yang bisa disebut sebagai bercinta sih, tapi itu sebuah awal. Selain bisa nulis, ternyata knalpot motor juga jago fotografi. Jika dibandingkan, ig gue dan dia sungguhlah potret nyata kehidupan pangeran dan rakyat jelata. Setiap kali knalpot motor apdet ig, banyak banget komenan dari ciwik-ciwik yang gombalin dia. Wanita jalang! Gue sih tidak cukup berani terbawa arus untuk ikut-ikutan gombalin dia di kolom komen. Bukan. Bukan karena skill gombal di bawah rata-rata. Kalo masalah gombal-menggombali, skill gue berada di atasnya atas rata-rata. Kalo gak percaya, tanya aja sama mantan-mantan gue. Kamu gak usah senyum-senyum. Walaupun dulu aku sering gombalin kamu, tapi kan kamu bukan mantan aku #MenolakLupa Gombalin seseorang di kolom komen yang bisa dijadikan konsumsi publik is totally not in my area (pengecualian untuk Reza Rahadian).
Tapi seperti yang sudah bisa kita duga bersama, perasaan gue kepada knalpot motor tinggalah angan-angan. Gue udah gak tau lagi gimana kabar knalpot motor. Sebelumnya gue juga gak tau-tau banget sih kabar doi. Beberapa waktu belakangan ini gue juga lumayan jarang buka tumblr. Jadi gue gak sering lagi baca-baca tulisan doi. Terakhir kali gue baca tulisan knalpot motor, ternyata doi lagi nerbitin novel. Apakah aku harus memborong seluruh novelnya untuk menunjukkan betapa besarnya dedikasi perasaan ini terhadapnya? Tentu saja tidak. Kalo gue berpikiran sempit dan gegabah dengan memborong seluruh novelnya, gue akan menjadi golongan yang dijelaskan pada UUD '45 pasal 34 ayat 1; fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.
2. Stupa Candi
Stupa candi merupakan temennya temen gue yang kuliah di UGM, si corong minyak. Gue pertama kali kenal sama stupa candi pas ngeliat dia di foto profil BBM corong minyak. Oke, gue jelaskan sekali lagi. Kata 'kenal' di sini artinya cuma gue doang yang kenal dia. Dia gak kenal gue. Gue gak sepopuler itu. Stupa candi ini merupakan temen KKN corong minyak. Mereka KKN di daerah Sulawesi. Kebayang dong ya panasnya kek apa? Nah pas lagi jaman KKN, corong minyak apdet foto profil BBM lagi di atas perahu. Cuaca daerah Sulawesi ditambah lagi daerah pantai yang panasnya kek api kompor kuantum, bikin corong minyak dan kawan-kawannya terlihat kucel kek laundryan belum dicuci. Kusam, hitam, legam, pokok e njelehi tenan. Tetapi di tengah-tengah pemandangan buram (kalo ga mau disebut hitam), tersembul lah sesosok malaikat suci nan putih. Itu lah si stupa candi. Di antara teman-temannya yang sudah menghitam, kulit si stupa candi sangat cerah. Sangking cerahnya, kulit stupa candi dapat membuat orang buta bisa melihat kembali. Tergiur dengan sajian makhluk tuhan yang maka-nikmat-mana-lagi-yang-kau-dustakan, gue pun langsung chat si corong minyak.
Gue: Eh itu yang di belakangmu siapa sih?
Corong Minyak: Oh ituu, si stupa candi.
Gue: Lumayan juga.
Corong minyak: BUSET GILIRAN BEGINIAN AJA GERCEP BENER
Gue: Udah punya monyet belum?
Corong minyak: Gak tau. Belum kayaknya.
Setelah gue telusuri infomarsi tentang stupa candi melalui wawancara informal dengan corong minyak, gue jadi tau kalo stupa candi tuh kuliah di jurusan teknik kimia UGM. ((TEKNIK KIMIA))) Yasalam, pelajaran Kimia level SMA aja gue lalui dengan sakit kepala.Gimana bisa stupa candi bertahan hidup kuliah di teknik kima tanpa mengalami penuaan dini atau breakout di wajah? Selain itu, stupa candi adalah peraih beswan djarum. Sungguh, hal itu makin menambah keyakinan gue bahwa stupa candi memang kategori orang 'yang terpilih'. Stupa candi juga merupakan keturunan tionghoa. Jadi terjawab ya kenapa kulitnya tetap flawless dan inspiring beauty meskipun terkena paparan sinar matahari.
Meskipun begitu, corong minyak gak setuju dengan hubungan gue dan stupa candi. Nggg, sebenernya gue dan stupa candi belum mempunyai hubungan apa-apasih. Tapi gue sengaja ajasih nulisnya begitu soalnya bingung mau pake istilah apa. PAKE ISTILAH APA DONG?! BIAR KELIATANNYA GAK CUMA GUE YANG BERHARAP DI SINI! Alasan corong minyak cukup masuk akal sih tidak mendukung hubungan gue (yah someday siapa tau kalo gue dan stupa candi benar-benar menjalani suatu hubungan) dengan stupa candi. Alasannya karena perbedaan agama. Jauh banget ya mikirnya sampe sana. Gue kenalan sama stupa candi aja belom pernah. Segala pake acara gak setuju karena perbedaan agama. Stupa candi memeluk agama Budha. (((BUDHA))) Ya Allah! Gimana caranya gue mualafin dia?:') Kehidupan stupa candi sungguh lah unik. Keturunan tionghoa, beragama budha pula. Minoritas dalam minoritas.
Dengan masih adanya rasisme di Indonesia, gue cukup prihatin dengan kehidupan stupa candi yang merupakan minoritas dalam minoritas. Apalagi kemarin pas gue liat ig story stupa candi tentang tragedi '98. Gue yang sebagai bukan korban aja merasa sangat terluka atas terjadinya tragedi tersebut. Apalagi stupa candi di mana orang-orang keturunannya (tionghoa) dibunuh, dibantai, diperkosa saat kejadian Mei '98. Pas stupa candi apdet mengenai tragedi '98 di ig storynya, gue jadi sadar sesuatu. Meskipun gue udah belajar mengenai tragedi '98 dari gue SD, tapi gue gak pernah baca di buku pelajaran atau dijelaskan mengapa orang-orang tionghoa dibunuh, dibantai, dijarah dan diperkosa paksa pada saat kejadian tersebut. Pelajaran sejarah yang pernah gue pelajari mengenai tragedi '98 adalah kerusuhan akibat penembakan mahasiswa Trisakti yang menyebabkan runtuhnya Orde Baru.
Oh stupa candi, semoga hidupmu senantiasa damai ya. Dan semoga, ekhem.....you know lah. Hubungan kita bisa lebih dari sekadar stranger. NGENG NGENG!
btw, selamat Hari Waisak ya.
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitata.
3. Tutup Termos
Nah, list gebetan gue yang terakhir adalah tutup termos. Tutup termos sebenernya merupakan temen SMP gue. Adohhh tolong jangan sampe tutup termos baca tulisan gue yang ini! Bisa berserak gengsi gue di hadapan dia. Tutup termos merupakan temen SMP gue yang sekarang kuliah di kedokteran UGM. Yawla, what happens with anak-anak UGM?:( Sungguhlah selain kota kenangan, Jogja juga merupakan kota mantan dan kota gebetan. Hubungan pertemanan gue dan tutup termos cukup dekat lah, mengingat kemampuan sosial tutup termos yang sangat perlu di-improve. Pas SMP, gue dan tutup termos pernah satu mobil bareng buat ikutan lomba Bahasa Inggris. Sebenernya di dalem mobil itu gak cuma ada gue dan tutup termos doang sih. Ada peserta lomba yang lain juga. Ya tapi gue nyeritainnya agak dilebih-lebihkan aja gitu. Biar kesannya romantis. Pas SMP juga, gue dan tutup termos pernah ikut lomba dance balon di acara sekolah. Dance balon tuh dance antara dua orang, laki-laki dan perempuan. Nah dua orang itu harus berdiri berhadap-hadapan dengan jarak lumayan dekat. Kemudian mereka akan mengapit balon menggunakan dahi mereka masing-masing dan menari sambil berusaha agar balon tidak jatuh ke tanah. OMOOOO!!! Gue deg-degan bayanginnya. YA TUHAN YA TUHAN! Bayangin dong, gue pernah seintim itu sama tutup termos! Tapi pas dulu, gue gak merasakan getaran-getaran yang berarti. Yang ada malah gue kesel banget sama si tutup termos karena badannya yang ketinggian dan susah banget disuruh bungkuk biar sejajar sama tinggi badan gue. Dan alhasil, gue dan tutup termos pun kalah~~
Pas ke Jogja kemarin, gue sempet ketemu sama tutup termos. Pertemuan yang tidak direncanakan sebelumnya sih. Abisnya, pas gue nyampe Jogja eh ternyata tutup termos udah pulang ke Lampung. Walaupun alesan utama gue ke Jogja bukan untuk ketemu tutup termos tapi kan tetep aja gue pengen ketemu dia waktu itu. Pas gue lusanya mau balik ke Bandung, gue galau dong ya. Udah mah betah banget di Jogja, gak sempet ketemu tutup termos pula. Gue pun menyalurkan energi galau tersebut dengan apdet status Line. Beberapa saat setelah gue apdet status, tiba-tiba ada chat yang masuk. DARI. TUTUP. TERMOS. :)
Tutup termos: Kamus masih di Jogja?
Gue: *berusaha setidak berdaya mungkin* masih. Tapi hari senin udah pulang ke Bandung. Kamu kapansih balik ke Jojga? Setiap aku ke Jogja kamu gak pernah main sama aku.
Tutup termos: Ini udah di bandara. Baru nyampe. Besok mau ikut lari di GSP?
AAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK YA AMPOONNNNNNNN!!!!!!! Rasanya detik itu juga gue pengen terbang ke bandara buat nyambut tutup termos. Gue excited banget diajakin lari sama tutup termos. Uh oh! Mungkin pertanyaan "besok mau ikut lari di GSP" mempunyai makna tersembunyi seperti; "will you marry me?" AAAAKKKKKK!!! Kenapa gue gak menyadari ini sebelumnya?!
Malemnya gue bener-bener gak bisa tidur karena besoknya gue mau ketemu tutup termos. Mana gue belum sempet mesen gaun pengantin lagi. Deg-degan banget deh. Gue bener-bener gak bisa tidur nyampe jam 3 subuh. Sedangkan gue janjian ma tutup termos jam 6 pagi.
Paginya, gue siap semangat '45 buta ketemu tutup termos. Bangun jam 5 (padahal baru tidur jam 3) siap-siap. Cuci muka. Ganti baju. Tanpa mandi terlebih dahulu. Gini lho, kan gue mau lari pagi. Ya ntar aja gitu mandinya sekalian pas abis lari. Biar gak boros air gitu. Logic accepted! Tutup termos agak telat jemput gue karena gak tau alamat asrama corong minyak (selama di Jogja gue nginep di asrama corong minyak) dan jalanan lagi macet karena ada sunmor. Gue yang kecerdasan spasialnya sangat rendah, berusaha untuk menjelaskan alamat corong minyak. Ditambah lagi bangun subuh-subuh buta buat otak gue mengalami kebekuan sementara. Gue kira tutup termos bakal lewat pertigaan depan gang asrama corong minyak. Gue udah pede banget berdiri nungguin di sana. Tiba-tiba ada yang manggil gue dari arah belakang.
OMO! OMO! Itu tutup termos! My prince charming yang jemput gue buat lari ke GSP naik.......... mobil. (((NAEK MOBIL))) BUSETDAH! DIKATA KITA MO TRAVELING KALI YA?! Jarak dari asramanya corong minyak ke GSP tuh deket lho. Bisa kali jemputnya naek sepeda atau motor aja. Dijemput naek mobil terlalu mewah buat gue.
Selama di dalem mobil, gue berusaha mati-matian untuk gak tersenyum terlalu lebar. Gue dan tutup termos ngobrol seputar temen-temen SMP, nanyain temen-temen SMP yang tinggal di asrama juga bareng corong minyak. Uh oh! Sungguh pagi yang cerah di Jogja. Hanya ada gue dan tutup termos di dalam mobil. Membelah jalanan kota Jogjakarta. Menyongsong kehidupan pernikahan yang indah. Gue berharap dalam perjalanan di mobil ini, akan terjadi kecupan-kecupan tidak sengaja yang diinginkan.
Sesampainya di GSP, gue turun dari mobil tutup termos sambil celingak-celinguk. Biasa, gue gak pernah lari di GSP sebelumnya. Jadi gue ngikut si tutup termos. Di GSP sebenernya gue dan tutup termos gak lari bener-bener lari sih. Cuma jalan aja kek orang jompo. Daripada awkward, gue akhirnya minta tutup termos buat ngajakin gue jalan-jalan muterin UGM. Tutup termos ngajakin gue ke FIB, Fakultas Psikologi, Fakultas Hukum, Filsafat, FEB, Kehutanan, Balairung bahkan ke Fakultas Kedokteran yang berada di luar garis khatulistiwa. Bayangin! Gue datengin satu-satu tuh semua fakultas yang ada di UGM. HHHHHHHH!! Maksud gue kan gini lho, permintaan gue buat diajak muterin UGM kan gak bener-bener diajakin muterin SELURUH UGM gitu lho. Itu kan basa-basi aja biar kita bisa jalan-jalan berdua mesra sambil bergandengan tangan:( Mana si tutup termos pas jalan langkahnya lebar-lebar banget lagi. Jantung gue berasa bekerja lebih keras dari biasanya. Hih kalo muterin seluruh fakultas UGM tanpa tatapan atau rangkul-rangkul bahu lucu, itu mah namanya bukan kencan. Tapi study tour!
Sepulang dari GSP, tutup termos nanyain gue mau kemana lagi. AAAAKKK! Kenapasihh gak pengen banget cepet-cepet pisah dari gue. HUHU. Gue pun langsung jawab gue mau ke Monjali. Pas perjalanan ke Monjali, gue dan tutup termos melewati Tugu Jogja. View Toga Jogja pas pagi-pagi ternyataaa buaguussss banget. Jadi view dari dalem mobil tutup termos, gue bisa liat Tugu Jogja dan Gunung Merapi dalam satu garis lurus. Yah garisnya gak lurus-lurus banget sih.
Gue dan tutup termos nyampe di Monjali jam 8 pagi. Suasanya masih sepi banget. Berasa Monjali cuma milik berdua tuh. Jam 8 pagi di Monjali berasa kek jam 12 siang di neraka. Panas banget ya Allah. Maka dari itu, gue dan tutup termos cuma sebentar di Monjali. Sedih juga pas gue dan tutup termos udah nyampe di depan gerbang asrama corong minyak. Gue gak tau kapan lagi bisa ketemu tutup termos. Gue gak tau lagi kapan bisa ke Jogja lagi dan main sama tutup termos. "Salam ya buat anak-anak asrama." kata tutup termos pas nganterin gue ke gerbang asrama. Gue cuma mengangguk nanggepin tutup termos.
Tutup termos: Udah ya. Dah.
Gue: Iya. Dah. Hati-hati ya.
Iya. Udah weh gitu doang. Hih. Bener-bener ya si tutup termos. Ngapain gitu kek. Cium kening kek atau apa kek!
Walaupun begitu kamu tetep teman laki-laki terbaikku, tutup termos. Sungguh. Perihal imajinasi-imajinasi liar ini, anggap saja sebagai bumbu pertemanan kita. Karena laki-laki dan perempuan, mungkin memang tidak bisa benar-benar untuk 'berteman'. Semoga cepat menjadi dokter ya. Inget, berobat gratis buat aku is a must. HEHE!
Oya, aku seneng lho. Akhirnya kita ketemu juga, di Monjali.............
Itulah sederet nama-nama gebetan gue yang berakhir tragis bahkan sebelum dimulai. Di saat temen-temen gue berbagi cerita dan foto bahagia bersama pacarnya, gue malah berbagi khayalan-khayalan yang mengerikan. Bahkan Dhiyaa, temen gue yang pernah gue ceritain tulisan "Dicari: Gebetan Super Keren" yang pertama, tahun lalu udah punya pacar. Iya. Pengkhianat bener memang. Padahal sebulan sebelumnya, gue dan Dhiyaa saling menguatkan satu sama lain di depan terminal karena teman-teman kita pada punya pacar. Eh gak taunya, bulan depan doi punya pacar. Persahabatan sejati seharusnya memang seperti ini:) Untungnya sekarang doi udah putus. Itu tuh hasilnya kalo mendapatkan sesuatu dengan cara tidak halal;)
Dari jaman "Dicari: Gebetan Super Keren" pertama nyampe "Dicari: Gebetan Super Keren" jilid kedua, gue masih bertanya-tanya. Whyyyyy oh whyyyyy jodoh tak juga kunjung datang. Sedangkan teman gue yang lain tiap tahunnya menemukan tambatan hati.
Itulah potret percakapan menyedihkan di antara kami kalo udah bahas-bahas soal pacaran. Di saat temen-temen udah bisa minta anter jemput pacarnya buat kemana-mana, gue dan Dhiyaa tetap setia sebagai pengguna jasa angkot. Di saat temen-temen udah bisa apdet ig story sama cowoknya, gue dan Dhiyaa apdet ig story yang tidak layak untuk diapdet. Kemarin gue dan Dhiyaa ngegosip,
Gue: Kenapa ya orang-orang tuh pacarannya pada langgeng?
Dhiyaa: Iya lho. Bahkan si garpu popmie sama cetekan sanyo langgeng lho nyampe sekarang. Si garpu popmie kan kemarin abis dibeliin lipstick 500k sama cetekan sanyo!
Gue: SUMPAH?! Lipstick 500k tuh bentukannya gimana lah? Aku pake lipstick purbasari aja gak habis-habis lho:(
Dhiyaa: kemarin si garpu popmie cerita dia mau nikah sama cetekan sanyo asalkan rumahnya dipisah. Terus si cetekan sanyo iya iya aja lagi.
Gue: Kumaha ceritanya sih nikah tapi beda rumah?
Dhiyaa: tau tuh. Keknya si cetekan sanyo sayang banget sama si garpu popmie.
Gue: Aku mah gak mau tau punya pacar yang terlalu sayang gitu sama aku. Gimana ya, aku mah dah dapet kasih sayang gt dari orangtua aku. Aku aja weh yang buang-buang kasih sayang ke pacar aku.
Dhiyaa: Iya lho. Akujuga. Tuh kan Di, kenapasih. Cowok-cowok tuh tinggal nerima kita aja lho. Apa susahnya sih:(
Gue sama Dhiyaa memang suka ngegosipin tentang hubungan orang lain untuk diratapi sendiri. Lalu kemudian bertanya-tanya mengapa jodoh tak kunjung-kunjung datang. Awas aja neh kalo si Dhiyaa bulan depan punya pacar. Ku aenggg!!!
Selain meratapi nasib dengan Dhiyaa, gue juga sering berbagi kalimat-kalimat motivasi kepada jomblo lainnya yaitu Asti. Gue, Asti dan Dhiyaa punya grup chat. Kami adalah orang-orang yang tidak memiliki pacar di genk masing-masing. Maka dari itu sebagai sesama jomblo, kami berkumpul untuk menguasai dunia!
Nemu jodoh tuh kek nemu produk skincare yang cocok ma wajah. Susah dan perlu jatuh bangun dulu. Yang pas pake gak cocok lah terus break out lah. Pas nyoba produk lain harus purguing dulu lah. Ribet banget kek ngambil rapot pake sanggul. Tapi, pertanyaan gue dari kemarin-kemarin tuh sama lho, kenapasih tak kunjung menemukan sedangkan temen-temen gue bisa menemukan tambatan hatinya? Jangankan nemu yang gak pas, nemu orangnya aja gue gak ketemu-ketemu. My relationship goal is being in relationship.
But, setelah gue pikir-pikir lagi ngapain ya gue pengen punya pacar? Mau kemana-mana, bisa pake angkot. Bisa sendirian juga. Kalo butuh nyemangatin skripsi, ada Dhiyaa sama Asti. Butuh kasih sayang juga gue gak kekurangan. Kalo cuma pacaran doang, gue sih bisa sekarang juga pacaran. Menganut paham trial and error. Walaupun gak suka yang penting jalanin dulu weh. Tapi gak mau lho. Ngapain sih buang-buang waktu sama orang yang menurut gue gak pengen gue perjuangin? Buang-buang waktu. Dan gue males berbagi momen sama orang yang gak gue suka. Gue menjadi meyakini bahwa lirik lagu Kunto Aji adalah benar adanya, sudah terlalu lama asik sendiri.
Couldn't agee anymore.
Mungkin sebelum gue meratapi keadaan kenapa gue gak punya pacar, alangkah baiknya gue nanya ke diri sendiri, kenapa gue butuh punya pacar?
Kenapa gue butuh punya pacar?
Gue gak punya jawabannya.
Komentar
Posting Komentar