Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Foto Blog: Brengsequeen Edisi Lembang Tiris

Hari ini tanggal 1 Maret 2019 pukul 00.38 wib. Seharusnya ogut udah tidur. Tapi realitanya malah ngetik depan laptop dalam keadaan kelaparan.  Tadi Ayumi ngirim foto-foto Brengsequeen ke grup chat. Brengsequeen ini adalah nama pertemenan (pengen ngetik geng tapi asa naon) yang isinya terdiri dari ogut, Tari, Ayumi, Aih, April dan Eva.  Yang pake kerudung merah itu namanya Astari, yang pake kerudung item itu namanya Ayumi, lalu perempuan berkerudung biru itu ogut, kemudian perempuan kerudung coklat sebelah ogut itu namanya Aih, di belakang Aih ada April dan di samping April ada Eva. Seinget gue, pertemanan ini terbentuk karena interaksi di antara kita yang lumayan intens karena sama-sama menjabat sebagai pimpinan BEM. Ya ampun masa-masa rapat melelahkan itu:') Kemudian suatu ketika Aih berinisiatif bikin grup chat yang isinya kita-kita. Awalnya sih isinya sebagai wadah curhat percintaan Aih yang sedang lasut. Lama-lama berubah jadi akun gosip *cikal-bakal lambe turah*...

Menembus Batas: Seni Patah Hati

Someone I loved once gave me a box full of darkness. It took me years understand that this too, was a gift. –Marry Oliver Kemarin gue membaca berita tentang pemuda yang bunuh diri dengan cara melompat dari rooftop salah satu mall di Lampung (semoga beliau ditempatkan di sebaik-baiknya tempat di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan ketabahan dan kekuatan.) Dari artikel yang gue baca, motif pemuda tersebut melakukan bunuh diri masih belum dapat dipastikan. Diduga motifnya adalah karena putus cinta. Meskipun motif bunuh diri pemuda tersebut belum dapat dipastikan, gue menemukan beberapa komentar netizen yang sangat tidak pantas, baik di media sosial maupun bahkan pada saat kejadian. Gue sampai harus menghirup dan menghela nafas yang sangat panjang dan dalam agar tidak tersulut emosi dan tidak menanggapi komentar-komentar tersebut secara reaktif. Gue tidak ingin menulis ulang komentar-komentar negatif tersebut di sini. Secara garis besar komentar negatif t...

Menembus Batas: Menjadi Sehat

Beberapa tahun belakangan ini gue sedang belajar dan mempelajari sesuatu yang menyenangan tetapi tidak mudah: diri sendiri. Ada suatu kejadian yang memutar balikkan sudut pandang gue selama ini. Patah hati. Emang sih kedengarannya cupu banget. Ah elah patah hati doang. “Cuma” patah hati. Gue juga tau sih hidup ini gak cuma cinta-cintaan doang. Tapi momen patah hati gue ini secara ajaibnya mempengaruhi dimensi-dimensi kehidupan gue yang lain. Gue juga sebenarnya bingung sih sama diri gue sendiri yang sampai sebegininya belajar untuk merekonstruksi bagian-bagian dari diri gue yang patah. Maksudnya, dulu setiap gue putus, move on mah move on aja. Gue pernah sesumbar bahwa gue adalah orang yang gampang move on . Based on my date experiences , itu benar adanya. Tapi momen patah hati kali ini adalah pengalaman yang baru buat gue. Dia bukan pacar gue. Bukan juga HTS. Bukan pula TTM. Yah sebut saja dia adalah orang yang gue nyaman sama dia. Dulu setiap gue abis putus, landasan move on ...