Jurnal mimpi is back! Soalnya kemarin mimpiku absurd banget. Cerita bermula ketika aku menjadi pagar ayu di pernikahan bunda Maia. Maia Estianty:) Fotografer pernikahan menyuruh para pagar ayu berpose dan melakukan beberapa gerakan tarian untuk dijadikan video dokumentasi. Para pagar ayunya cantik-cantik banget. Tipe-tipe perempuan high maintenance gitu deh. Aku bukan lagi merasa kebanting tapi luluh lantah. Meskipun begitu, aku menari sepenuh hati. Tapi pas videonya udah jadi, ternyata video bagianku di-cut. HEHE.
Btw aku datang bersama temanku. Ia adalah Rosé Blackpink. Baru paragraf pertama aja ceritanya udah ga masuk akal banget ga sihhh😭
Pada hari yang sama, aku punya jadwal interview. Ga tau interview apaan. Ketika sedang menikmati prasmanan, aku baru ingat bahwa aku ada jadwal tersebut. Pas aku lagi cuci piring bekas makanku (CUCI PIRING BANGET GA TUH), aku mengajak Rosé untuk pergi ke tempat interview. Aku teriak ke Rosé, "Rossie, c'mon! Rossie!" Tapi dia cuma hah heh hoh aja dan malah milih lanjut makan. Ga peduli sama jadwal interview w. Rosé dalam hatinya:
Akupun meninggalkan Rosé sendirian di pesta pernikahan bunda Maia. Auk gimana nasibnya. Masuk Republic Cinta Management kali sekarang. Sesampainya di tempat interview, aku cukup terkejut. Soalnya, tempat interview-nya tuh di....
🌸🌸🌸TOILET🌸🌸🌸
Tapi ini bagian paling seru! Interviewers-nya adalah para artis dan atlet terkenal. Di antara orang-orang terkenal itu, aku melihat ada Prof Zul. Bingung banget kenapa tiba-tiba Prof Zul masuk mimpiku. Ternyata, Prof Zul adalah orang yang akan mewawancaraiku. Dan anehnya lagi, kami bercakap-cakap menggunakan Bahasa Inggris.
Prof Zul : I think, we have met before right?
Me : Yes, sir!
Lalu, aku ingin menambahkan "kita sudah pernah bertemu tiga kali." Yang mana dalam Bahasa Inggris adalah "we've met three times." Tapi aku malah bilang,
Me: We've met trece (tiga belas dalam Bahasa Spanyol😭😭)
Terussss, Prof Zul bilang, wah ga bisa nih kita wawancara bareng soalnya udah saling kenal. Akhirnya aku dialihkan ke pewawancara lain. Pas di pintu toilet, aku misuh-misuh. Pake Bahasa Inggris? No. Bahasa Spanyol! "Este es muy dificil!" ucapku. Aneh banget tiba-tiba switch bahasa lain.
Nah pas mau keluar, aku tiba-tiba papasan sama Valentino Rossi! Seneng mampus rasanya. Tapi muka Rossi di mimpi w lemes banget cuy kek abis disentak brimob.
Abis misuh-misuh dalam Bahasa Spanyol, pas liat Valentino Rossi akupun terdiyam. Mau menyapa pake Bahasa Italia tapi kok aku ga ngerti. Mana Prof Zul tiba-tiba nimbrung sok asik, "cómo estás?" sahutnya. Padahal cómo estás merupakan sapaan dalam Bahasa Spanyol. HE IS SO UNSERIOUS AND UNHELPHFUL!
Akhirnya aku bilang ke Rossi, "This is the day I regret that I chose to learn Spanish over Italian." Tapi Rossi tetap diam aja. Antara mulutnya kekonci stang atau telinganya macem haji bolot.
Aku yang masih terkagum-kagum melihat Rossi akhirnya memberanikan diri untuk minta foto bareng. "Can I take a picture with you?" pintaku. Bukannya menyanggupi permintaanku, Rossi malah melengos pergi bareng Franky Morbidelli. Wow monyed.
Sepeninggal Rossi, akupun bergegas ke toilet pewawancaraku. Iya gais, jadi ceritanya tuh pewawancaranya nunggu di bilik toilet masing-masing hiksss. Ga tau juga kenapa harus toilet sih?!
Ketika aku masuk bilik toilet, ternyata ada ruang rahasia di dalamnya! Di dinding bilik ada sebuah tombol yang kalau kita pencet akan membuka sebuah ruangan. Dan ruangannya bagus dan mewah banget! Aku pun memasuki ruangan tersebut.
Di dalam ruangan, aku bertemu dengan atlet nasional Jepang. Aku lupa sekali namanya. Tapi saat itu entah kenapa aku menganggap dia atlet terkenal. Perempuan. Cantik pula. Aku bilang padanya dengan nada penuh keceriaan, "Oh my God! This is the first time I have met such a famous athlete in my life!" Dia pun membalas, "Oh my God! You speak so fast!" Yah bokkk kan jadi merasa bersalah ya kita. Mau ngomong pake Bahasa Jepang, tapi skill Bahasa Jepang w baru nyampe お願いします.
Kita pun mulai wawancara. Sebelum wawancara dimulai, dia sempet curhat dulu tuh bahwa dia bete banget karena ga ngerti sama interviewee sebelumnya. Interviewee sebelum-sebelumnya berbicara terlalu cepat. Makin tertekan dong guwehh untuk bicara Bahasa Enggres dalam tempo lambat.
Ketika mau masuk ke pertanyaan pertama, tiba-tiba pintu ruangan terbuka. Ada segerombolan orang masuk, membawa kue dan menyanyikan lagu ulang tahun. Kan gue kaget ya. Spontan uhuy apa begimane? Aku bertanya, ulang tahun siapa? Mereka pun menjawab, ulang tahun kamu. WOY LAH! Ulang tahun gue masih 8 bulan lagi!
Aku klarifikasi ke mereka bahwa hari ini bukan ulang tahunku. Mereka yang nampak kecewa akhirnya memutuskan untuk menggelar pesta di ruangan wawancaraku. Akhirnya, aku pun tidak jadi wawancara. Dan sampai sekarang aku tidak tahu itu wawancara apa.
Tamat.
Moral story:
Tidak ada
Komentar
Posting Komentar