Langsung ke konten utama

Tiba-Tiba Umroh

 Salah satu hal yang aku percayai di dunia ini adalah  hati manusia gampang sekali dibolak-balikkan. Allah maha membolak-balikkan hati manusia. Ibuku mengajakku umroh sebanyak tiga kali. Pertama ketika tahun 2020. Aku tolak karena berencana ingin ke Thailand. Lalu yang kedua tahun 2022. Aku tolak juga karena berencanan ingin ke Jepang. Lalu ajakan yang ketiga datang pada tahun 2023. Tidak aku tolak. Tiba-tiba saja aku terima. Iya, ayo kita umroh. 

Eka Dian tahun 2020-2022 be like:
  

Salah satu keinginanku ketika punya penghasilan sendiri adalah jalan-jalan ke luar negeri. Tahun 2020, uangku hanya cukup untuk pergi ke Thailand. Tetapi belum rejeki karena tiba-tiba Covid-19. Lalu aku berpikir, ya sudahlah lumayan punya waktu untuk nabung lebih banyak. Kagok edan ayo kita pergi ke tempat yang lebih jauh yaitu Jepang. 

Aku ingat sekali salah satu pot reksadanaku aku beri nama "Jepang" karena investasinya memang sengaja diperuntukkan untuk jalan-jalan ke Jepang tahun 2024. Kalau ada yang bertanya, memangnya ga mau umroh? Jawabanku: mau. Kalau diajak dan dibayarin mah mau. Tapi kalau pakai uang sendiri, umroh tidak berada di list teratasku.



Lalu apa yang membuatku jadi ingin umroh? Sebenarnya tidak ada major change atau major life happened yang membuatku jadi ingin umroh.. Tidak ada insiden ditinggal nikah, gagal beasiswa (eh ini kejadian sih. Tapi surprisingly aku cepet banget legowonya). Mungkin lebih tepatnya karena akumulasi rasa letihku sendiri atas hal-hal yang tidak bisa aku kontrol. 

Selama ini pola pikirku adalah kalau aku ingin sesuatu, maka aku harus bekerja keras untuk mendapatkannya. Kalau gagal, berarti usahanya kurang keras. Dikerasin lagi. Bahkan kadang sampai dipaksa. Di satu bidang, penerapan pola pikir itu berhasil. Tetapi ternyata tidak semua hal di dunia ini  berjalan dengan rumus yang sama. Ada faktor X di luar kendali kita. 

Di saat letih itu lah tawaran umroh dari ibuku hadir kembali. Aku pun serta-merta menjawab "iya." Aku menyangkanya, umroh itu akan terlaksana ya masih dua tahun lagi lah. Tapi ternyata ibuku merencanakan untuk umroh sekeluarga di awal tahun 2024. YA ALLAH???? 


Saat itu, uang di pot reksadanaku untuk travel abroad baru cukup untuk ke Jepang. Kalau untuk umroh, masih kurang banget. Bermodal berdoa dan juga kerja tambahan sana sini sampai sakit hampir tiap bulan (awwowkwkw extreme sports) alhamdulillah uang untuk umroh bisa terkumpul. Ada saja jalannya. 

Jadi umrohku ini bisa dikatakan tiba-tiba. Tiba-tiba mau diajak umroh. Tiba-tiba dicukupkan punya uang untuk umroh. Tapi jauh dalam lubuk haitku aku percaya, tidak ada yang tiba-tiba di dunia ini...

Makanya tiap ditanya gimana caranya bisa umroh, aku selalu jawab: berkat doa ibu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta dan Luka dalam Rumah Tangga

Topik materi malam ini menarik sekali bagiku yaitu "Cinta dan Luka dalam Rumah Tangga." Disampaikan oleh Olphi Disya Arinda, M.Psi., Psikolog. Ketika remaja, konsep pernikahan di kepalaku adalah mencari seseorang yang bisa diajak hidup bahagia bersama.  Namun seiringnya berjalannya waktu (tua maksudnya), konsep tersebut menjadi bergeser. Di kepalaku sekarang ketika mencari pasangan hidup bukan lagi soal orang yang bisa diajak hidup bahagia. Tetapi seseorang yang bisa diajak berkonflik bersama. Maksudnya bukan berarti tidak mau bahagia ya. I mean, it's an automatic lah. Siapasih yang tidak mau menikah sama orang yang kita bahagia ketika bersamanya? Tapi tidak semua orang bisa diajak berkonflik bersama secara sehat. Materi malam ini sebagian besar membahas hal tersebut; konflik peran sebagai istri, konflik dalam rumah tangga, kunci dalam konflik, 4 horsemen of apocalypse, dan  fair fight guideline.    PERAN ISTRI Sesi kelas dibuka dengan pertanyaan, bagaimana gambar...

Lapis Legit: Kue Manis, Tak Seperti Janjimu

Sebentar lagi lebaran. Para keluarga pun sibuk mempersiapkan berbagai hal demi menyambut hari kemenangan. Dari yang mulai beli baju lebaran, ngecat pager, renovasi rumah, memberantas kejahatan, sampai nyiapin template buat minta maaf ke mantan. Hmmm. Salah satu tradisi yang gak afdol rasanya kalau gak dilakuin menjelang lebaran adalah, membuat kue lebaran. Keluarga gue salah satu dari sekian milyar keluarga yang melakukan tradisi itu. Keluarga dari nyokap gue merupakan suku asli Lampung. Jadi mereka hari ini membuat salah satu kue khas Lampung yaitu lapis legit. Gue yang belum pernah ikutan buat kue ini jadi penasaran buat ikutan. Yah lumayan kan ya buat jadi bahan ngeblog. Biar tulisan gue di blog ada manfaatnya di mata masyarakat *berdiri di pinggir jurang* *rambut berkibar-kibar* Lapis legit merupakan salah satu kue khas Lampung. Kenapa namanya lapis legit? Itu karena bentuk kuenya yang berlapis-lapis dan rasanya yang legit #InfoKue #SayaBertanya #SayaMenjawab. K...

Review: Puberty Doesn't Hit Me Hard, Skincare Does

Ciao! Come stai? Sto molto bene . Aweu gaya banget kan pembukaan gue pake Bahasa Itali? Maklum, akhir-akhir ini gue lagi belajar Bahasa Italia biar kalo ketemu Rossi gak uu aa uu aa. Btw, quick fun fact: gue baru tau arti zupa (Bahasa Italia) adalah sup. Jadi zupa soup artinya sup sup. Sungguh pengulangan yang sangat mengulang. OKAY ENOUGH FOR THE INTRO! Kali ini gue mau membahas tentang skincare routine gue (cailaaaahh skinker rutin) dan sederet pengalaman gue saat muka sedang jerawatan. Hiks masa-masa kelam itu *nangis di pundak kokoh Ronaldo*   Jadi, gue baru mengenal skinker itu saat usia gue menginjak 22 tahun. Sejak gue puber jaman-jaman SMP itu gue gak ngerti skinker. Gue cuma make facial wash doang. APA ITU TONER APA ITU SERUM APA ITU MOISTURIZER?! Bodoh banget gue dulu tuh soal perawatan kulit. Pas SMP gue nyobain sih make Viva. Tapi pas gue pake milk cleanser dari Viva kulit muka gue terasa panas terbakar gitu. Apaqa kulit qu saat itu menginjak teras nerak...