Langsung ke konten utama

Apa Persamaan Antara Daren Liew dan Valentino Rossi?

Who doesn't know Valentino Rossi? Pembalap kelahiran Urbino, 16 Februari 1979. Juara dunia sebanyak 9 kali di berbagai level kelas Moto GP. Relationship status: belum menikah tapi punya aweu aweu. Gue ngefans banget sama manusia satu ini. Sangat. Sekali. Gue pertama kali nonton Moto GP sekitar tahun 2006. Waktu jamannya Nicky Hayden juara dunia itu loh. Awalnya, gue tertarik nonton Moto GP karena temen-temen cowok gue suka pada heboh kalo nyeritain balapan Moto GP di kelas. Gue yang penasaran akhirnya iseng-iseng nonton race Moto GP. Pas pertama kali nonton Moto GP, gue gak langsung ngefans sama Valentino Rossi tapi ngefans sama Nicky Hayden. Kenapa? Soalnya doi ganteng sih. Ihik ihik ihik. Yeah you know, girls always will be girls right? Gue gak tau apa asal muasalnya gue jadi ngefans sama Valentino Rossi. Sekitar tahun 2007, gue jadi ngefans sama Rossi. Gue selalu nyempetin waktu buat nonton Moto GP. Mau ada PR kek, mau besok upacara kek, besok mau ada ulangan kek (((ulangan))) pokoknya gue kudu wajib fardu ain nonton Moto GP. Kalo diitung-itung, gue udah ngefans sama Rossi kurang lebih selama 9 tahun. Wah udah macem wajib sekolah aja ya!

Sepak terjang gue sebagai fans Rossi gak selalu mudah ya. Ada aja cobaannya. Tv yang rusaklah, diem-diem nonton siaran race Moto GP karena besok ujian semester, ngeliat Rossi jatuh muluk sampe ngeliat kiprahnya yang menurun pas dia pindah pabrikan ke Ducati. Tapi gue gak pernah sedetik pun pindah ke lain hati. Lihat! Betapa suci dan setianya diri ini! #Vacancy #PromosiDiriSendiri Gue nyampe hafal selebrasi Valentino Rossi. Kalo lo ngikutin Moto GP dari jaman dulu banget. Jaman Fir'aun masih pake hp poliponik, Valentino Rossi memang ngelakuin banyak banget selebrasi unik ketika memenangkan balapan. Selebrasi Rossi yang gue inget, Rossi pake kostum ayam pas juara dunia di kelas utama Moto GP setelah sekian lama tidak menyabet gelar tersebut. Terus membentangkan spanduk yang terdapat kalo gak salah 1000 atau 100 gitu potret race dirinya, terus selebrasi Rossi masuk toilet setelah memenangkan balapan kemudian selebrasi Rossi yang seolah-olah melempar bola bowling ke pin bowling manusia. Hafal ya gue. Seandainya ada jurusan Valentino Rossi di dunia ini, gue pasti udah lulus dengan predikat suma cumlaude. Selain itu, gue juga hafal beberapa julukan Valentino Rossi. Julukan Valentino Rossi yang gue tau: The Doctor. Julukan ini emang melekat banget di diri Valentino Rossi. Dulu, pas Rossi masih muda, beda dan berbahaya, Rossi melakukan banyak banget selebrasi. Sampe ada pembalap (gue lupa namanya. Max Biagi gitu ya kalo gak salah) pernah menyindir kebiasaan selebrasi Rossi ini. Dia bilang sikap Rossi terlalu kekanak-kanakan. Idih bilang aja kalo dia iri. WOOOOOOOO!!! *lempar gas air mata* Nah ketika Rossi pindah ke kelas 500cc, Rossi memberikan nama julukan ke dirinya sebagai The Doctor. Menurut dia, balapan di kelas 500cc butuh keseriusan. Selain itu juga ia menyukai ide-ide gila. Dia juga berpikir, dalam membalap yang dibutuhkan adalah pemikiran dan ketenangan seperti doktor. Julukan Rossi yang selanjutnya adalah Rossifumi. Julukan ini Rossi sandang karena ia mengidolakan salah satu pembalap Jepang yang bernama Norifumi Abe. Kemudian Rossi juga memiliki julukan Valentinik. Rossi juga mempunya julukan The Flying Donkey. Jadi ceritanya, waktu itu ada balapan di sirkuit apa gitu. Gue lupa. Maaf atuh! Da bidadari juga gak sempurna. Waktu itu Rossi lagi ada di row depan. Terus, gak ada angin gak ada hujan, apalagi nikahan mantan, tiba-tiba Rossi jatoh aja. Padahal gap antara Rossi dengan lawan di belakangnya cukup jauh. Gara-gara insiden crash tersebut, Rossi merasa dirinya seperti keledai. Pada race berikutnya yang diadakan di sirkuit San Marino, Italia Rossi membayar kecerobohannya dengan finish di urutan pertama. Di podium, Rossi memakai bando telinga keledai. Dia menjuluki dirinya The Flying Donkey karena berhasil membalas kecerobohannya di race sebelumnya dengan menjuarai podium utama. 


Rossi si kaula muda (Source: sport.viva.co.id)


Rossi saat jadi duta shampo lain (Source:bola.liputan6.com)

Keitntiman Rossi dengan motornya (Source: szaktudas.com)


Selain ngefans degan Valentino Rossi, gue juga ngefans sama Daren Liew. Banyak ngefans, sedikit jadiannya gue mah. Daren Liew merupakan atlet bulu tangkis asal Malaysia. Namanya memang gak setenar seniornya, Lee Chong Wei sih. Tapi menurut gue dia mempunyai kemampuan bermain bulu tangkis yang mumpuni. Gue mulai mengenal Daren Liew kalo gak salah ketika gue kelas 3 SMA. Tsaillaahhhhhh (((mengena)))l *ikrib* Eka Dian memang tunas bangsa dengan kepribadian supel. Gara-gara gue terpesona sama pola permainannya Daren Liew, gue nyampe ngasih nama tokoh utama di novel kedua gue dengan nama Daren. Daren doang. Tanpa Liew. Apalagi sop. Sop Daren. Iya. Gue tau. Ini gak lucu. Terlalu memaksa. Namanya juga usaha. Eniwei, gue udah lama gak ngeliat Daren Liew di kejuaran bulu tangkis baik tingkat SS, SSP, kejuaraan dunia, Olimpiade maupun kejuaran beregu piala Thomas. Sampai suatu ketika....*tolong tambahin bekson serius ala drama koriya* hari ini gue nonton kejuaraan bulu tangkis Taipei GP di tv. Pertandingan final Taipei GP hari ini mempertemukan antara Daren vs pemain India. Duh gue lupa namanya. Yang pasti bukan Rahul Kana. Atau Aman. Iya. Kalo itu mah nama-nama pemain Kuch-Kuch Hota Hae. Ketauan ya, gue anak kelahiran angkatan berapa. Oh ya, fyi pertandingan di Taipei GP ini menggunakan sistem poin baru. Masih menggunakan sistem rally point, tapi dengan 5 set. 11 skor untuk tiap setnya. Anjayyyy 5 set brayy. Macem main voli aja yah. Menurut gue sistem poin yang baru ini kurang seru. Mengurangi waktu zinah mata bagi kaum hawa untuk memandang atlet tampan di lapangan *senyum-senyum sendiri sambil guling-guling nutupin muka pake bantal* Ekhem, balik lagi ke Daren Liew. Pas gue nonton di tv, ternyata pertandingan udah memasuki set kedua dengan set pertama dimenangkan oleh pemain asal India. Di set kedua, Daren unggul lumayan jauh atas lawannya. Namun pas pertandingan, gue melihat pemandangan yang sangat menyayat hati. Bukan. Bukan karena Daren mainnya pake bakiyak sendal rematik. Atau Daren raketnya pake gebukan kasur. Atlet gila mana yang ngelakuin hal tersebut? Selama pertandingan, Daren selalu meringis kesakitan setiap abis melakukan smash. Jadi dalam pertandingan final ini, Daren Liew mengalami cidera di daerah bahu kanannya. Yang gue herannya, Daren tetap melanjutkan pertandingan. Meskipun sedikit-sedikit melipir ke pinggir lapangan. Dikit-dikit ngelap keringet untuk mencuri jeda waktu bernafas. Tapi Daren tetap memaksakan melanjutkan pertandingan. Di set kedua, Daren kalah dengan skor ketat 12-10 untuk kemenangan pemain India. Nah dengan begitu, tinggal tersisa 1 set lagi dong untuk pemain India kalo ingin memenangkan pertandingan. Di set ketiga, Daren tetap memaksakan terus main. Padahal Daren udah dapet penanganan dokter sebanyak sekitar 2 kali. Setiap dia melakukan smash, Daren pasti membungkuk meringis menahan sakit. Bahkan Daren sampai terjatuh saat mengejar bola karena tidak kuat menahan beban di bahu kanannya. Gue yang melihat perjuangan Daren, hatinya seperti tersayat-sayat yang kemudian disiram oleh air garam:((( Seolah-olah, gue sedang melihat kekasih gue yang mati-matian bertarung untuk menang di lapangan padahal dia lagi menahan rasa sakit yang luar biasa. Tapi gue cuma bisa ngeliat dia dari jauh. Gak bisa bantu apa-apa:(( <~~ Pemikiran ini memang sudah terlalu berlebihan. Sampai di pertandingan awal di set ketiga, Daren akhirnya menyerah karena tidak tahan lagi menahan sakit pada cideranya. Penonton pun bertepuk tangan melihat aksi perjuangan dari Daren Liew ini. 

Perjuangan Daren Liew di final Taipei GP ini mengingatkan gue pada Valentino Rossi. Sama seperti halnya dengan Daren Liew, bagi gue Rossi adalah sosok yang pantang menyerah. Dari Rossi gue belajar untuk be the best not number one. Selama gue nonton race Moto GP gue selalu salut ngeliat fighting spirit dari Rossi. Kayak contohnya waktu dia nge-overtake Lorenzo di sirkuit Motegi Jepang pas jaman-jamannya hubungan mereka sangat sengit (sekarang juga sih). Atau aksi Rossi dan Stoner yang saling over take di sirkuit Indianapolis, Amerika Serikat. Rossi is the truly legend. Dia membuat Moto GP bukan hanya sebagai olahraga tapi juga tayangan hiburan. Gue gak bisa bayangin gimana sepinya Moto GP kalo Rossi udah pensiun *nangis di pojokan gudang* Perjuangan Rossi yang bikin gue nyampe nangis adalah ketika balapan Moto GP di sirkuit Valencia tahun lalu. Kalo lo penggemar Moto GP, pasti lo tau apa yang terjadi anatar Marquez, Lorenzo dan Rossi tahun lalu. Jadi gini, Rossi ngerasa gaya balap Marquez jadi aneh terhadap dia. Menurut Rossi, Marquez tampak begitu lebih agresif jika meng-overtake dirinya. Bahkan overtake Marquez lebih cenderung membahayakan Rossi. Sampai suatu ketika, Rossi yang entah sengaja atau tidak, menyenggol motor Marc Marquez hingga Marquez jatuh keluar lintasan. Akibatnya, Rossi diberi hukuman untuk start di posisi PALING AKHIR di sirkuit Valencia, Spanyol. Padahal, seri race sirkuit Valencia itu merupakan penentuan juara dunia antara Valentino Rossi dengan Jorge Lorenzo. Rossi yang start di posisi akhir tentunya sangat dirugikan dong. Gue kesel banget pas nonton race tersebut. Tapi lama-lama, gue rasanya ingin meneteskan air mata. Dan memang meneteskan air mata! Gue ngeliat gimana perjuangan Rossi yang berusaha meng-over take lawannya satu per satu dari garis paling belakang hingga ia bisa berada di row depan. Gue ngerasa takjub sama semangat pantang menyerahnya Rossi. Pertandingan memang belum selesai sampai bendera finish dikibarkan. Sebenarnya Rossi masih bisa menjadi juara dunia jika ia bisa finish di urutan kedua meskipun Lorenzo finish di urutan pertama. Atau Lorenzo finish kedua dan Rossi finish keempat TAPI!! Marquez yang berada di posisi kedua waktu itu seperti sengaja memperlambat laju motornya. Padahal gap antara Lorenzo dan Marquez tidaklah jauh. Nanaonan sih eta budak Ya Allah:((( Akhirnya balapan tersebut berakhir dengan kemenangan Lorenzo di podium utama sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai juara dunia yang baru karena Rossi hanya mampu finish keempat. Di akhir balapan, gue nangis nyampe kostan tergenang oleh air mata. Gue terenyuh sama perjuangan Rossi yang pantang menyerah. Seolah-olah, impossible is nothing so just do it! And he did it! Meskipun pada race tersebut Rossi tidak memenangkan balapan, tapi Rossi memenangkan hati penonton. Perjuangan Rossi di sirkuit Valencia tahun kemarin sama seperti perjuangan Daren Liew di final Taipei GP hari ini. Daren berusaha menahan rasa sakitnya. Push the limit. Dia berjuang sampai dia memang benar-benar tidak mampu. Mungkin, pantang menyerah mereka inilah yang harus gue lakukan untuk menyelesaikan studi ini yang tinggal selangkah lagi. Sumpah demi apapun, gue merasa gak punya semangat untuk mulai ngerjain proposal seminar yang nantinya akan dijadikan skripsi. Gue bisa, tapi gue gak cinta. Beda banget kalo gue lagi nulis blog. Mau jam berapapun, bakal gue lakuin. Tapi sekarang bukan waktunya untuk nyari alasan. Toh gue tinggal selangkah lagi menyelesaikan bidang yang hanya gue bisa. Bukan gue cinta. So Rossi dan Daren Liew, semoga gue mempunyai rasa pantang menyerah seperti yang kalian lakukan.



Regards,
Pejuang Skripsi, yang belum terlalu berjuang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta dan Luka dalam Rumah Tangga

Topik materi malam ini menarik sekali bagiku yaitu "Cinta dan Luka dalam Rumah Tangga." Disampaikan oleh Olphi Disya Arinda, M.Psi., Psikolog. Ketika remaja, konsep pernikahan di kepalaku adalah mencari seseorang yang bisa diajak hidup bahagia bersama.  Namun seiringnya berjalannya waktu (tua maksudnya), konsep tersebut menjadi bergeser. Di kepalaku sekarang ketika mencari pasangan hidup bukan lagi soal orang yang bisa diajak hidup bahagia. Tetapi seseorang yang bisa diajak berkonflik bersama. Maksudnya bukan berarti tidak mau bahagia ya. I mean, it's an automatic lah. Siapasih yang tidak mau menikah sama orang yang kita bahagia ketika bersamanya? Tapi tidak semua orang bisa diajak berkonflik bersama secara sehat. Materi malam ini sebagian besar membahas hal tersebut; konflik peran sebagai istri, konflik dalam rumah tangga, kunci dalam konflik, 4 horsemen of apocalypse, dan  fair fight guideline.    PERAN ISTRI Sesi kelas dibuka dengan pertanyaan, bagaimana gambar...

Lapis Legit: Kue Manis, Tak Seperti Janjimu

Sebentar lagi lebaran. Para keluarga pun sibuk mempersiapkan berbagai hal demi menyambut hari kemenangan. Dari yang mulai beli baju lebaran, ngecat pager, renovasi rumah, memberantas kejahatan, sampai nyiapin template buat minta maaf ke mantan. Hmmm. Salah satu tradisi yang gak afdol rasanya kalau gak dilakuin menjelang lebaran adalah, membuat kue lebaran. Keluarga gue salah satu dari sekian milyar keluarga yang melakukan tradisi itu. Keluarga dari nyokap gue merupakan suku asli Lampung. Jadi mereka hari ini membuat salah satu kue khas Lampung yaitu lapis legit. Gue yang belum pernah ikutan buat kue ini jadi penasaran buat ikutan. Yah lumayan kan ya buat jadi bahan ngeblog. Biar tulisan gue di blog ada manfaatnya di mata masyarakat *berdiri di pinggir jurang* *rambut berkibar-kibar* Lapis legit merupakan salah satu kue khas Lampung. Kenapa namanya lapis legit? Itu karena bentuk kuenya yang berlapis-lapis dan rasanya yang legit #InfoKue #SayaBertanya #SayaMenjawab. K...

Review: Puberty Doesn't Hit Me Hard, Skincare Does

Ciao! Come stai? Sto molto bene . Aweu gaya banget kan pembukaan gue pake Bahasa Itali? Maklum, akhir-akhir ini gue lagi belajar Bahasa Italia biar kalo ketemu Rossi gak uu aa uu aa. Btw, quick fun fact: gue baru tau arti zupa (Bahasa Italia) adalah sup. Jadi zupa soup artinya sup sup. Sungguh pengulangan yang sangat mengulang. OKAY ENOUGH FOR THE INTRO! Kali ini gue mau membahas tentang skincare routine gue (cailaaaahh skinker rutin) dan sederet pengalaman gue saat muka sedang jerawatan. Hiks masa-masa kelam itu *nangis di pundak kokoh Ronaldo*   Jadi, gue baru mengenal skinker itu saat usia gue menginjak 22 tahun. Sejak gue puber jaman-jaman SMP itu gue gak ngerti skinker. Gue cuma make facial wash doang. APA ITU TONER APA ITU SERUM APA ITU MOISTURIZER?! Bodoh banget gue dulu tuh soal perawatan kulit. Pas SMP gue nyobain sih make Viva. Tapi pas gue pake milk cleanser dari Viva kulit muka gue terasa panas terbakar gitu. Apaqa kulit qu saat itu menginjak teras nerak...