Assalamualaikum, jangan?
Eaakkkk. Efek film Dilan nich. Bisaan aja lu terpal kondangan!
Udah lumayan lama gue gak update tulisan di blog. Para pemuda-pemudi Indonesia pasti mulai kehilangan arah. Tahun ini gue bertekad untuk mengisi postingan blog dengan tulisan yang berguna. Gue ingin mencoba menulis tentang review-review gitu lho biar kek khalayak ramai lainnya. Kali ini gue akan membahas salah satu atlet bulutangkis Indonesia yaitu, Kevin Sanjaya Sukamuljo atau biasa yang disebut bapaknya anak-anak. Judulnya sih review ya bok, tapi yang di-review adalah orang bukan produk atau film atau buku:( Apa coba yang mau di-review? Cara Kevin ngedipin matanya? Jari-jari lobang idung Kevin? Selain itu gue yang hanyalah pinggiran roti tawar ini rasanya kok kemesok sekali ya mau nge-review seorang Kevin Sanjaya, atlet yang mencetak rekor sejarah dengan raihan 7 gelar super series dalam setahun.
Netizen be like......
Tapi bodo amat! Kan tekad gue dari awal adalah tahun ini gue mau mengisi postingan blog dengan review-review, jadi semua hal akan gue review! Kevin Sanjaya kek, kartun Spongebob episode the mermaid man and barnacle boy kek, pokoknya bakal gue review semua! MINGGIR LO PADA!
Kevin Sanjaya Sukamuljo merupakan sesosok manusia yang lahir di Banyuwangi, 2 Agustus 1996. Tapi gue pernah denger-denger, tahun kelahiran Kevin tuh sebenernya 2 Agustus1995. Sebulan lebih tua dari gue. KYAAAAA OPPA! Namun, data yang tercatat di wikipedia dan BWF menyatakan bahwa Kevin lahir pada tahun 1996. Yasudahlah apalah arti tahun kelahiran, yang penting uang dari hasil turnamen limpah ruah ya Vin kek debit ingus di hari pertama pilek.
Kevin sekarang bermain di sektor ganda putra bersama Marcus Fernaldi Gideon. Sekarang mereka merupakan ganda putra nomor satu Indonesia dan menempati ranking 1 dunia. Marcus/Kevin mulai berpasangan sebagai ganda putra sejak tahun 2015. Sebenernya gue sudah mengenal Kevin maupun Marcus ini jauh sebelum mereka berpasangan sebagai ganda putra. Mengenal banget nih cuy bahasanya. Akrab banget agaknya. Sahabat karib.
Gue pernah baca komen seorang maha netizen di bwf youtube chanel tentang Kevin. Beliau berkata kurang lebih (yang sudah pasti gue lebih-lebihkan) seperti ini,
"Kevin mainnya bagus ya. Tapi namanya itu lho. Sukamuljo. Kek nama SD di kampungku"
(((Nama SD)))
Ya rabb. 

Mulut netizen ini emang kadang pada gak dibaptis.
Kalo Marcus Gideon sendiri, gue udah lama sih menaruh perhatian ke doi. Abisnya mukanya itu lho! Mirip Sungkyu Infinite. Lol. Sayang Gideon dah punya tunangan dan bentar lagi mo nikah. Huhu. Naksirnya udah lama, udah sempet chattingan nyampe tengah malem bahkan makan malem bareng segala tapi ujung-ujungnya dia sama yang lain. Babik emang! Tahaann. Curhatnya jangan detail-detail tsay...
Tapi gue baru nonton gaya bertanding Kevin/Marcus pas rangkaian turnamen super series di tahun 2017. Soalnya sebelum-sebelumnya kan pertandingan bulutangkis jarang ditayangin di chanel tv lokal. Mentok-mentok cuma nayangin Indonesia Open. Jadi kalo mau nonton pertandingan super series lainnya harus streaming. Rip kuota. Namun semenjak Kompas Tv menjadi house of badminton, ku jadi bisa nonton bulu tangkis tiap bulannya. Terimakasih Kompas TV! *cari muka*
Marcus/Kevin mengawali turnamen super series tahun 2017 dengan menyabet gelar All England. Pas nonton pertandingan Marcus/Kevin dari babak QF nih gue udah ngerasa kok mereka mainnya cepet banget ya?! Sat set sat set menang weh. Bukan ala-ala MD (male double) biasanya. Gue mulai nonton bulutangkis dari jaman Gao Ling masih main. Sekitar tahun 2006an lah. Jaman-jamannya Cai Yun/Fu Haifeng merajai sektor MD. Tipe permainan MD jaman itu kan keras ya. Smash tajam bertubi-tubi. Bayangin aja penggebuknya macem Fu Haifeng, Markis Kido terus juga ada Tan Boon Heong. Sekali nyemash, shuttlecock langsung berasa nancep ke inti bumi. Berbeda dengan gaya permainan MD jaman Fu Haifeng and the genk, gaya permaianan Marcus/Kevin lebih mengedepankan nilai-nilai agama. Aihsedap. Ya gak lah. Marcus/Kevin lebih mengedepankan permainan cepat, pendek merapat dengan drive-drive dan bola di depan net. Pokoknya kalo nonton mereka main, jangan kedip weh. Meleng dikit aja udah game point tuh pasti.
Setelah sukses menyabet gelar All England, Marcus/Kevin menyabet 2 gelar super series berikutnya secara berturut-turut yaitu, India Open dan Malaysia Open. Hattrick cuy!
MD negara lain tiap kali melawan Marcus/Kevin.....
Lalu lama-lama mereka mengucapkan...
Memang begitulah kalo lagi menghadapi permainan Marcus/Kevin
Karena kesuksesan mereka menyabet 3 gelar secara berturut-turut, jadi banyak MD lain yang mempelajari gaya permainan Marcus/Kevin dan ingin mengalahkan mereka. Dan benar saja, pada ajang Singapore Open, dominasi Marcus/Kevin dapat dipatahkan oleh pasangan lama (kalo gak mau disebut tua) Boe/Mogensen. Marcus/Kevin waktu itu dikalahkan oleh Boe/Mogensen pada babak semifinal. Setelah mengalahkan Marcus/Kevin, Boe memberikan pernyataan mengenai tips mengalahkan Marcus/Kevin. Mengutip dari laman resmi BWF, Boe 'berpesan' kepada ganda putra lain,
"Terus menjaga Kevin di garis belakang dan memberikan tekanan kepada Marcus. Itulah cara untuk semua negara ketika harus bermain dengan mereka. Tips yang gratis. Berikutnya anda harus membayar untuk itu"
Ya Allah
Kok bacot
Sebenernya tips ini sudah dilakukan oleh Zheng Siwei/Fu Haifeng pada final Malyasia Open. Menarik Kevin/Marcus ke daerah baseline dengan melambungkan bola setinggi mungkin. Namun pada saat final Malaysia Open tersebut, kondisi Marcus/Kevin masih bugar dan tetap dapat memenangkan pertandingan. Salah satu faktor penyebab kekalahan Marcus/Kevin di Singapore Open adalah kelelahan yang melanda pasangan tersebut karena mengikuti 4 turnamen secara berturut-turut.
Semenjak kekelahan Marcus/Kevin dari Boe/Mogensen, pertemuan MD terbaik dunia tersebut berlangsung dengan tensi tinggi. Marcus/Kevin kembali bertemu dengan Boe/Mogensen di babak penyisihan grup Piala Sudirman dan Korea Open. Namun lagi-lagi Marcus/Kevin kalah dari pasangan ganda Denmark tersebut. Hix hix hix! Jangankan hati, pankreas, empedu, ginjal, nyampe umbay cacing gue sakit semua kalo ngeliat Marcus/Kevin kalah. Banyak bl (badminton lovers) yang menduga-duga, apakah Boe/Mogensen merupakan kyrptonite Marcus/Kevin. Amit-amit jabang baby *knock on the wood*
Namun, kekalahan-kekalahan yang dialami Marcus/Kevin dapat mereka atas Boe/Mogensen di Japan Open dan China Open. Marcus/Kevin mengalahkan Boe/Mogensen di semifinal Japan Open dan final China Open. Seneng banget woy liatnya! Mana mereka berhasil mengalahkan Boe/Mogensen hanya dengan 2 game langsung. Ntaps! Uwuwuwuwuwuw ƪ(˘ە˘)┐ ƪ(˘ە˘)ʃ ┌(˘ە˘)ʃ .
Kemenangan Marcus/Kevin di ajang super series BWF terus berlangsung. Mereka berhasil merebut gelar Hongkong Open dan Super Series Final di Dubai. Total Marcus/Kevin berhasil menyabet 7 gelar super series BWF dalam setahun. Marcus/Kevin berhasil mematahkan rekor Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong yang sebelumnya berhasil menyabel 6 gelar super series BWF dalam setahun. Hasil ini mencatkan Marcus/Kevin sebagai ganda putra yang berhasil menyabet gelar super series terbanyak sepanjang sejarah. I'm a proud wife:)
Honestly, thanks to pakde Boe yang telah menyebar psywar dengan sok-sok memberi tips untuk mengalahkan Marcus/Kevin. In my opinion, setelah kekalahan demi kekalahan dari Boe/Mogensen permainan Marcus/Kevin improve a lot. Dari segi kecepatan, Marcus/Kevin udah dewa banget sih. Namun di tour-tour super series awal tahun, defense Marcus/Kevin belum terlalu sulit. Terutama defense dari Gideon. Dan jika Kevin ditarik ke daerah baseline, smash-smash Kevin tidak sekeras smash Gideon. Sebenernya yang dibilang pakde Boe bener juga sih. Namun, Marcus/Kevin sepertinya benar-benar melakukan evaluasi dari kekalahan-kekalahan mereka. Terbukti di tour-tour akhir tahun mereka kembali berhasil menyabet gelar super series lainnya dan berhasil mencetak hattrick untuk yang kedua kalinya dalam setahun yaitu China Open, Hongkong Open dan Super Series Final di Dubai. Ya Allah. Itu duit udah berapa ratus-ratus yutak yang mereka dapet

Tiap kali gue melihat hadiah uang yang diterima Marcus/Kevin di podium, rasanya ingin ku berkata...
Seperti yang gue bilang sebelumnya, permainan Marcus/Kevin ini jadi berkembang banget. Defense mereka jadi jahanam banget sekarang. Permainan depan Gideon juga jahat banget apalagi service dan return service yang tak jarang menyulitkan lawan. Permainan Kevin di daerah baseline juga semakin baik. Kalo dulu smash Kevin masih kepleh-kepleh, sekarang smash Kevin bok gilakkkkk. Tajem dan keras banget. Saat pertandingan Indonesia Masters bulan kemarin, winner speed smash Kevin saat menghadapi Liu Yuchen/Li Junhui sampai over 400 km/jam. *sembah* Itu kalo palak gue kena smash Kevin bisa-bisa gue langsung jadi tolol tak berkesudahan.
Tren baik Marcus/Kevin di tahun 2017 terus mereka lanjutkan di tahun ini. Tahun ini mereka berhasil menyabet gelar BWF world tour di Indonesia Master dan India Open yang baru saja diadakan minggu lalu. Di Indonesia Master, Indonesia berhasil menjadi juara umum dengan 2 kemenanagan dari sektor MS, Anthony Sinisuka Ginting dan dari sektor MD, Marcus/Kevin. Sedangkan Liliyana/Tontowi harus puas menjadi runner up setelah kalah dari pasangan muda Tiongkok Zheng Siwei/Huang Yaqiong. Di India Open, Indonesia kembali menjadi juara umum dengan kemenangan dari sektor WD, Greysia/Apriani dan sektor MD, Marcus/Kevin. Sedangkan Praven/Melati menjadi runner up setelah kalah dari pasangan Denmark, Pedersen/Daugard. Fufufufufu. Untuk Lilyana/Tontowi dan Praven/Melati, tetap semangat yach! Kita balas mereka di liga dangdut!
Permainan Marcus/Kevin saat ini memang lagi monster-monsternya sih. Total poin mereka di ranking BWF hampir menembus angka seribu! Kecepatan, defense yang solid dan pukulan ajaib-ajaib dari Kevin menjadi pembeda mereka dengan MD lainnya. Permainan mereka nih atraktif banget. Apalagi pukulan-pukulan Kevin yang gue bilang tadi. Ajaibnya nauudzubilah. Mukul dari belakang punggung lah. Loncat kesana kemari. Backhand smash dengan memutar badan. Keknya kalo gue cuma backhand smash doang pinggang udah berasa kecetit. Lah ini lagi Kevin nyampe memutar badan. Ditambah lagi permainan depan Kevin yang ganas banget. Gak bisa ngeliat bola naik sedikit langsung disamber. Gimana gue gak tergila-gila coba sama Kevin tuh. Hati mana yang tidak luluh?!
Selain itu, Kevin merupakan pemain yang tengil sih di lapangan. Nyampe ada beberapa pemain yang dibikin kesel sama pukulan maupun psywar yang diberikan Kevin di lapangan. Contohnya saja ketika India Open tahun 2016 apa ya kalo gak salah ketika Marcus/Kevin melawan MD Malaysia,Goh Veh Shem/Tan Wee Kiong. MD Malaysia ini berkali-kali dibuat tak berdaya oleh flick service dari Kevin. Gue akui flick service Kevin ini memang bedebah banget sih. Selain flick service, Kevin juga punya stumble service. Service di mana shuttlecock membentur net terlebih dahulu sebelum masuk ke daerah permainan lawan. Kalo di tenis, service Kevin ini termasuk service ace. Goh/Tan yang kesal berkali-kali protes ke service judge karena menurut mereka service Kevin terlalu tinggi dan harusnya fault. Namun service judge tidak menggubris dan tetap tidak mem-fault flick service Kevin yang berikut-berikutnya. Hihi mamam. Saat Goh/Tan protes dan tak digubris wasit, Tan sempat meminta pergantian shuttlecock. Biasa, taktik untuk memecah konsentrasi lawan. Namun, Kevin menolak untuk mengganti shuttlecock. Lmao! Nah mulai deh di situ permainan jadi panas. Muka Tan Wee Kiong udah kecut bener macem sari ketek supir. Di akhir pertandingan, Tan Wee Kiong tidak mau bersalaman dengan Kevin.
Korban Kevin lainnya adalah pasangan MD dari Denmark yaitu Mads Conrad/Mads Petersen. Gue lupa-lupa inget sih ini kejadiannya gimana. Tapi beberapa kali Marcus/Kevin ketemu MD ini laga memang berlangsung sangat panas. Tiap kali mendapat poin Kevin selalu teriak-teriak. Pura-pura mau memukul bola yang ia tahu kalo bola tersebut sebenernya keluar. Di akhir pertandingan, Mads Conrad sempet bisik-bisik manja ke Kevin. Gak tau dah bisik-bisik apa. Sempet hits juga tuh di kalangan bl tragedi bisik-bisik manja tersebut.
Peristiwa hot akibat kelakuan tengil Kevin yang terbaru sudah pasti ketika final Indonesia Master 2018 saat menghadapi Liu Yuchen/Li Junhui. Kevin ini ya gue herannya kalo menghadapi Liu Yuchen tengilnya ampun-ampunan. Coba deh lo tonton final Indonesia Master 2018 di youtube (setau gue belum di-upload di channel BWF tapi cari aja di youtube. Pasti ada karena gue nonton siaran ulangnya di youtube weka weka). Si Liu Yuchen nya mulai duluan sih. Udah baek-baek Kevin mingkem di game awal. Malah dibangunin dengan betingkah. Ya begini jadinya....
Lol. Nyampe tatap-tatapan begitu. Kevin nyampe ditegur wasit sih pas tatapan sama Liu Yuchen. Wasitnya takut mereka cinlok kali ya.
Menurut gue tingkah Kevin yang tengil usil di lapangan sih menghibur banget ya. Gemas gitu lho. Rasanya pengen gue kokop tuh ubun-ubunnya Kevin. Tapi tingkah Kevin yang tengil mengundang pro kontra juga di kalangan bl. Ada yang setuju-setuju aja karena ketengilan Kevin bisa jadi merupakan strategi untuk meruntuhkan mental lawan. Ada juga yang tidak setuju. Ada yang bilang sombong lah, sok-sokan lah, apalah-apalah. Fir'aun noh sombong nyampe kelelep di laut merah!
IMHO ya, gue sih setuju-setuju aja sama gaya permainan Kevin yang tengil dan penuh provokasi ini. Toh selama ini provokasi yang dilakukan Kevin masih dalam batas wajar. Kevin gak pernah teriak-teriak tepat di depan gendang telinga lawan, atau mengepalkan tangan nyampe nembus ke lobang idung lawan, atau selebrasi teriak-teriak sambil geber-geber motor tengah lapangan. Masih wajarlah. Selagi tidak menciderai sportifitas sih gue oke-oke aja *gak ada yang minta pendapat lu nyet* Kevin juga pernah mengatakan di salah satu wawancara bahwa dia tidak akan tengil kalo lawannya gak tengil duluan. Gue pribadi sih berharap gaya maen Kevin tetap tengil sih. Itu tuh jadi bumbu tersendiri dalam permainan bulutangkis. Bikin bulutangkis jadi tontonan yang lebih menarik. Selain itu gue ngerasa Kevin nih HOT banget kalo lagi tengil. Brengsek-brengsek minta ditaklukan gimana gitu. Setiap kali nontonin pertandingan Kevin yang lagi tengil-tengilnya, gue jadi merasa ingin melepas masa lajang.
Sangking ngefansnya sama Kevin, gue nyampe nulis nama Kevin di lembar ucapan terimakasih skripsi. Ya gimana ya. Gara-gara ngeliat Kevin, gue jadi semangat skripsi. Semangat ngejar mimpi-mimpi. Tiap kali nonton Kevin tuh gue selalu bergumam dalam hati "nih orang perjuangannya gila banget. Gak pernah puas. Selalu berjuang nyampe titik terakhir. Permainan belum selesai kalo angka belum mencapai 21." Setiap nonton Marcus/Kevin tanding, gue nontonnya pasti sambil ngerjain skripsi. Jadi semangat dan terpacu gitu lho! Tapi kalo pas mereka kalah, hancur pula mood mengerjakan skripsi. Untung udah lulus huhu.
So, gue harap baik Kevin maupun Marcus bisa bermain lebih baik lagi, mendapat hasil turnamen yang terbaik, stay humble, Kevin jangan punya pacar dulu *lah ngatur* Adinda belum siap patah hati Vin:( Pokoknya tetap menjadi the minions rasa monster! Rawr!!
Oh ya. Minggu ini ada turnamen BATC di Alor Setar, Malaysia lho. Belum tau nih ye bakal ditayangin di tv lokal apa gak. Semoga atlet-atlet bulutangkis yang berada di Alor berjuang dengan maksimal dan mendaptkan hasil yang memuaskan! Aamiin.
Dukung terus atlet-atlet Indonesia ya!
Salam olahraga!
Yihaaaaaa ~~~\o/
Mantap bang memotivasi agar bulutangkis di Indonesia semakin maju
BalasHapus