Langsung ke konten utama

Doa Nabi Musa

Ada doa yang selalu kupanjatkan di sujud terakhir dan juga selama umroh. Doa tersebut adalah doa Nabi Musa yang tertuang dalam Surah Al-Qasas ayat 24:  

Robbi innii limaaa angzalta ilayya min khoiring faqiir
Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.

Kisah di balik ayat ini indah sekali. Jadi begini ceritanya...  

Nabi Musa terkenal dengan kekuatannya yang luar biasa. Suatu hari, ia melihat dua orang berkelahi. Niatnya ingin melerai, tetapi tanpa sengaja Nabi Musa memukul salah satu dari mereka. Saking kuatnya, orang yang terkena pukulan itu langsung meninggal dunia. 😭🙏  

Setelah kejadian itu, Nabi Musa melarikan diri ke Kota Madyan karena diburu petinggi Mesir. Ia menempuh perjalanan panjang yang sangat melelahkan. Bahkan diceritakan, perutnya sampai melekat dengan tulang karena ia tidak makan apa pun sejak meninggalkan Mesir, kecuali dedaunan.  

Di tengah perjalanan, Nabi Musa melihat dua perempuan yang kesulitan memberi minum ternak mereka karena harus menunggu para penggembala laki-laki selesai lebih dulu.  

Nabi Musa mendekati mereka dan bertanya, "Kenapa kalian tidak ikut mengambil air?" Kedua perempuan itu menjelaskan bahwa mereka harus menunggu karena ayah mereka sudah tua dan tidak bisa membantu.  

Nabi Musa pun langsung menolong mereka. Setelah itu, ia duduk di bawah pohon dan berdoa,  

رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ 
"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku."

Saat itu, Nabi Musa sangat kelaparan. Tapi ia tidak serta-merta meminta makanan, melainkan berserah diri atas apa pun kebaikan yang Allah berikan kepadanya.  


Allah langsung menjawab doa tersebut dengan cara yang luar biasa. Salah satu perempuan tadi datang menghampiri Nabi Musa dan berkata bahwa ayahnya ingin bertemu dengannya sebagai ungkapan terima kasih.  

Ketika Nabi Musa datang menghampiri ayah perempuan tersebut, sang ayah menawarkan perlindungan, tempat tinggal, makanan bahkan pekerjaan kepada Nabi Musa. 

Bahkan, sang ayah menikahkan salah satu putrinya kepada Nabi Musa dan menjadikan beliau bagian dari keluarganya.


Masya Allah. Lihatlah keadaan Nabi Musa saat tiba di Madyan—diburu petinggi Mesir, tidak punya harta, tidak punya apa-apa, dan kelaparan. Padahal ia adalah manusia pilihan Allah.  

Dalam kondisi seperti itu, ia tetap mampu berserah diri. Mempercayakan sepenuhnya bentuk kebaikan yang Allah berikan kepadanya.  

Dan Allah menjawab doa tersebut dengan sangat indah. Nabi Musa tidak hanya diberi makanan, tetapi juga rumah, pekerjaan, bahkan istri.  

Maka dari itu, doa ini adalah salah satu doa yang senantiasa kuulang, terutama selama umroh. Aku tahu apa yang kuinginkan—banyak bahkan. Tapi aku tidak benar-benar tahu apa yang terbaik untukku saat ini.  

Melalui doa Nabi Musa, kucoba pasrahkan hati ini. Memohon kebaikan Allah. Apapun itu yang Ia kehendaki lebih dulu.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta dan Luka dalam Rumah Tangga

Topik materi malam ini menarik sekali bagiku yaitu "Cinta dan Luka dalam Rumah Tangga." Disampaikan oleh Olphi Disya Arinda, M.Psi., Psikolog. Ketika remaja, konsep pernikahan di kepalaku adalah mencari seseorang yang bisa diajak hidup bahagia bersama.  Namun seiringnya berjalannya waktu (tua maksudnya), konsep tersebut menjadi bergeser. Di kepalaku sekarang ketika mencari pasangan hidup bukan lagi soal orang yang bisa diajak hidup bahagia. Tetapi seseorang yang bisa diajak berkonflik bersama. Maksudnya bukan berarti tidak mau bahagia ya. I mean, it's an automatic lah. Siapasih yang tidak mau menikah sama orang yang kita bahagia ketika bersamanya? Tapi tidak semua orang bisa diajak berkonflik bersama secara sehat. Materi malam ini sebagian besar membahas hal tersebut; konflik peran sebagai istri, konflik dalam rumah tangga, kunci dalam konflik, 4 horsemen of apocalypse, dan  fair fight guideline.    PERAN ISTRI Sesi kelas dibuka dengan pertanyaan, bagaimana gambar...

Lapis Legit: Kue Manis, Tak Seperti Janjimu

Sebentar lagi lebaran. Para keluarga pun sibuk mempersiapkan berbagai hal demi menyambut hari kemenangan. Dari yang mulai beli baju lebaran, ngecat pager, renovasi rumah, memberantas kejahatan, sampai nyiapin template buat minta maaf ke mantan. Hmmm. Salah satu tradisi yang gak afdol rasanya kalau gak dilakuin menjelang lebaran adalah, membuat kue lebaran. Keluarga gue salah satu dari sekian milyar keluarga yang melakukan tradisi itu. Keluarga dari nyokap gue merupakan suku asli Lampung. Jadi mereka hari ini membuat salah satu kue khas Lampung yaitu lapis legit. Gue yang belum pernah ikutan buat kue ini jadi penasaran buat ikutan. Yah lumayan kan ya buat jadi bahan ngeblog. Biar tulisan gue di blog ada manfaatnya di mata masyarakat *berdiri di pinggir jurang* *rambut berkibar-kibar* Lapis legit merupakan salah satu kue khas Lampung. Kenapa namanya lapis legit? Itu karena bentuk kuenya yang berlapis-lapis dan rasanya yang legit #InfoKue #SayaBertanya #SayaMenjawab. K...

Review: Puberty Doesn't Hit Me Hard, Skincare Does

Ciao! Come stai? Sto molto bene . Aweu gaya banget kan pembukaan gue pake Bahasa Itali? Maklum, akhir-akhir ini gue lagi belajar Bahasa Italia biar kalo ketemu Rossi gak uu aa uu aa. Btw, quick fun fact: gue baru tau arti zupa (Bahasa Italia) adalah sup. Jadi zupa soup artinya sup sup. Sungguh pengulangan yang sangat mengulang. OKAY ENOUGH FOR THE INTRO! Kali ini gue mau membahas tentang skincare routine gue (cailaaaahh skinker rutin) dan sederet pengalaman gue saat muka sedang jerawatan. Hiks masa-masa kelam itu *nangis di pundak kokoh Ronaldo*   Jadi, gue baru mengenal skinker itu saat usia gue menginjak 22 tahun. Sejak gue puber jaman-jaman SMP itu gue gak ngerti skinker. Gue cuma make facial wash doang. APA ITU TONER APA ITU SERUM APA ITU MOISTURIZER?! Bodoh banget gue dulu tuh soal perawatan kulit. Pas SMP gue nyobain sih make Viva. Tapi pas gue pake milk cleanser dari Viva kulit muka gue terasa panas terbakar gitu. Apaqa kulit qu saat itu menginjak teras nerak...