Langsung ke konten utama

Hijr Ismail

Salah satu keinginanku selama di Makkah adalah berdoa di Hijr Ismail. Hijr Ismail diyakini sebagai tempat mustajab untuk berdoa. Kebayang ga lo semustajab apa? Tanah haram, di mataf, Hijr Ismail pula. Keknya doa belum keluar terucap dari bibir ini sudah Allah kabulkan sangking mustajabnya. 

Tapi lagi-lagi yaaaa. Ada-ada saja yang terjadi di kehidupanku yang penuh komedi ini. Sebelum berangkat umroh, ku sudah pelajari tentang bagian-bagian Ka'bah. Tapi yang nyangkut di kepalaku adalah Rukun Yamani. Selama aku ibadah di Makkah, aku ga tau Hijr Ismail tuh sebelah mana. 

Ketika di Makkah, aku sempat mengobrol sama ibu-ibu dari Indonesia. Aku tanya, "Bu, sudah pernah sholat di Hijr Ismail?" Ibunya menjawab, "belum." Ibunya cerita lagi bahwa Hijr Ismail hanya dibuka ketika subuh. Kadang juga ketika ashar. Namun yang pasti, waktu dibukanya hanya sebentar. Belum lagi banyak orang yang menyerbu mau sholat di sana. Waduh ceuk gweh teh.

Mana saat di Makkah aku dan adekku sempat sakit. Benar-benar lemas sampai ga bisa turun ke resto hotel untuk makan. Untungnya ada ayah dan ibuku yang merawat kami huhulopelope. Dari situlah, aku pasrah dan tidak berambisi untuk sholat di Hijr Ismail. Bukannya sholat malah takut disholatkan kita bund karena terkapar. 

Sebelum benar-benar sakit lemas tak berdaya, aku dan adekku sempat melakukan tawaf sunnah. Sekaligus mencoba untuk mencium Ka'bah. Akhirnya kita sepakat untuk tawaf sunnah di sepertiga malam. Di bayangan kami sih area mataf akan sepi ya jam segitu. Tapi ternyataaaaa masih rame aja cuyyyy. 

Btw cerita tentang mencium Ka'bah akan ada bagian tersendiri. Makanya jangan lupa like dan subskrep. Singkat cerita, Allah mudahkan kami selama tawaf. Tidak disenggol orang ataupun dibacok. Setelah selesai tawaf, kami sempat berhenti di salah satu sisi Ka'bah. Melihat Ka'bah dari dekat. 

Kami di situ lama sekali. Area itu seperti pagar. Kami berdiri pas di depan pagar itu. Tidak ada satupun orang yang mendorong-dorong kami. Di tempat itu lah, pertama kali aku bisa tenang memandang Ka'bah. Tidak lagi merasa bahwa aku tidak pantas diundang Allah. Tidak lagi merasa tidak cukup baik menjadi tamunya Allah. 

Yang ada adalah perasaan bersyukur. Untuk pertama kali, aku tersenyum memandang Ka'bah dengan perasaan yang ringan. Di situ pula aku bersungguh-sungguh berdoa kepada Allah. Bisa dibilang itu adalah salah satu sesi doa terpanjang dan terkhusyukku. Sampai-sampai aku lupa doa apa aja??!

Pas sekali malamnya setelah tawaf sunnah itu, aku dan adekku jatuh sakit. Kami sakit dalam waktu yang berbarengan. Akusih positif tingking ya, jangan-jangan ini Allah sedang menjabah doa kami. Salah satu doaku adalah diberi ampunan. Siapa tau sakit ini adalah salah satu jalan pengampunan-Nya #PedeDikit 

Karena sakit itu jugalah, kami tidak lagi mengusahakan untuk sholat di area Mataf sampai waktu kepulangan.  Aku merelakan diri tidak bisa sholat di Hijr Ismail. Yaudahlah pikirku. Toh bisa sampai Makkah aja sudah merupakan berkat yang luar biasa. 

Setibanya di Jakarta, aku tiba-tiba kepikiran lagi perihal Hijr Ismail. Aku penasaran, HIJR ISMAIL TUH YANG MANA SIH???? Ketika aku mencari di google, muncullah gambar pagar kecil. Sebuah pagar putih dengan tiang-tiang emas di pinggirnya. 

Pagar yang sama dengan tempatku berdiri lama memandang Ka'bah. Pagar tempatku akhirnya bisa tersenyum kepada Allah. Pagar tempatku memanjatkan banyak doa-doa baik. Pagar itu ternyata adalah Hijr Ismail. 

Aku memang tidak sholat di Hijr Ismail, tapi Allah kabulkan sesuai doaku: berdoa di Hijr Ismail. Allah menghendakiku untuk banyak berdoa, meski saat itu aku tidak tahu bahwa aku sedang berada di Hijr Ismail...



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta dan Luka dalam Rumah Tangga

Topik materi malam ini menarik sekali bagiku yaitu "Cinta dan Luka dalam Rumah Tangga." Disampaikan oleh Olphi Disya Arinda, M.Psi., Psikolog. Ketika remaja, konsep pernikahan di kepalaku adalah mencari seseorang yang bisa diajak hidup bahagia bersama.  Namun seiringnya berjalannya waktu (tua maksudnya), konsep tersebut menjadi bergeser. Di kepalaku sekarang ketika mencari pasangan hidup bukan lagi soal orang yang bisa diajak hidup bahagia. Tetapi seseorang yang bisa diajak berkonflik bersama. Maksudnya bukan berarti tidak mau bahagia ya. I mean, it's an automatic lah. Siapasih yang tidak mau menikah sama orang yang kita bahagia ketika bersamanya? Tapi tidak semua orang bisa diajak berkonflik bersama secara sehat. Materi malam ini sebagian besar membahas hal tersebut; konflik peran sebagai istri, konflik dalam rumah tangga, kunci dalam konflik, 4 horsemen of apocalypse, dan  fair fight guideline.    PERAN ISTRI Sesi kelas dibuka dengan pertanyaan, bagaimana gambar...

Lapis Legit: Kue Manis, Tak Seperti Janjimu

Sebentar lagi lebaran. Para keluarga pun sibuk mempersiapkan berbagai hal demi menyambut hari kemenangan. Dari yang mulai beli baju lebaran, ngecat pager, renovasi rumah, memberantas kejahatan, sampai nyiapin template buat minta maaf ke mantan. Hmmm. Salah satu tradisi yang gak afdol rasanya kalau gak dilakuin menjelang lebaran adalah, membuat kue lebaran. Keluarga gue salah satu dari sekian milyar keluarga yang melakukan tradisi itu. Keluarga dari nyokap gue merupakan suku asli Lampung. Jadi mereka hari ini membuat salah satu kue khas Lampung yaitu lapis legit. Gue yang belum pernah ikutan buat kue ini jadi penasaran buat ikutan. Yah lumayan kan ya buat jadi bahan ngeblog. Biar tulisan gue di blog ada manfaatnya di mata masyarakat *berdiri di pinggir jurang* *rambut berkibar-kibar* Lapis legit merupakan salah satu kue khas Lampung. Kenapa namanya lapis legit? Itu karena bentuk kuenya yang berlapis-lapis dan rasanya yang legit #InfoKue #SayaBertanya #SayaMenjawab. K...

Review: Puberty Doesn't Hit Me Hard, Skincare Does

Ciao! Come stai? Sto molto bene . Aweu gaya banget kan pembukaan gue pake Bahasa Itali? Maklum, akhir-akhir ini gue lagi belajar Bahasa Italia biar kalo ketemu Rossi gak uu aa uu aa. Btw, quick fun fact: gue baru tau arti zupa (Bahasa Italia) adalah sup. Jadi zupa soup artinya sup sup. Sungguh pengulangan yang sangat mengulang. OKAY ENOUGH FOR THE INTRO! Kali ini gue mau membahas tentang skincare routine gue (cailaaaahh skinker rutin) dan sederet pengalaman gue saat muka sedang jerawatan. Hiks masa-masa kelam itu *nangis di pundak kokoh Ronaldo*   Jadi, gue baru mengenal skinker itu saat usia gue menginjak 22 tahun. Sejak gue puber jaman-jaman SMP itu gue gak ngerti skinker. Gue cuma make facial wash doang. APA ITU TONER APA ITU SERUM APA ITU MOISTURIZER?! Bodoh banget gue dulu tuh soal perawatan kulit. Pas SMP gue nyobain sih make Viva. Tapi pas gue pake milk cleanser dari Viva kulit muka gue terasa panas terbakar gitu. Apaqa kulit qu saat itu menginjak teras nerak...