Flirting is a way of attracting attention. And attracting attention is a science as much as an art (DiDonato, 2021). We have to learn about that. Mungkin kita semua pernah flirting (menggoda) terutama kepada orang yang kita suka atau kita anggap menarik. Apa yah bahasa tongkrongannya flirting? Sepik sepik kali ya? Atau modus? Aku berasa udah tua banget nih. Kurang catch up sama kosakata anak (((jaman sekarang))).
Aku pribadi suka flirting. Flirting is like playing a game. It's so much fun. Sometimes I make an excuse like; I'm not flirting. I'm just being extra nice to someone who extra attractive😉 *dibakar warga* Aku hari ini menulis tentang flirting karena aku menemukan dan membaca artikel Psychology Today yang menarik berjudul Do You Have the 9 Traits of an Effective Flirt? Ditulis oleh Theresa E. DiDonato.
Peneliti tentang hubungan memiliki alasan untuk peduli tentang flirting. Flirting atau menggoda adalah sinyal terhadap ketertarikan yang halus bahkan seringkali aman. Flirting merupakan tahap paling awal dari suatu hubungan; begitu awal sampai jika tidak terjadi ketertarikan mutual ketika flirting, maka hal tersebut dapat 'mematikan' sebuah hubungan sebelum hubungan tersebut belum dimulai. Pernah ga sih punya pengalaman 'digoda' sama seseorang? Kalo cara dia fliritng membuat kita tertarik, kita cenderung memiliki keinginan untuk mengenal dia lebih jauh. Tapi kalo cara dia flirting malah bikin kita tertanggu, bawaannya pengen maketin dia ke cincin neptunus. PERGI LO!
Maka dari itu sangat penting untuk melakukan flirting yang efektif. Flirting yang efektif tidak hanya dapat mengungkapkan kualitas menarik dari diri kita tetapi juga tetapi juga dapat memberikan kita respon yang positif dan reseptif. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Apostolou dan Christoforou (2020) pada 1.200 peserta untuk mencoba mengidentifkasi karakteristik flirt yang efektif, ditemukan 9 hal yang membuat flirting efektif. Berdasarkan derajat kepentingan, berikut 9 hal yang membuat flirt efektif:
1. On-Point Non-Verbal
Seseorang mengkomunikasikan banyak informasi melalui non verbal terutama dalam membuat kesan pertama. Bahkan jika kita memiliki percakapan yang lancar namun kita membuat non verbal yang kurang tepat, hal tersebut dapat mengakhiri suatu interaksi. Contoh perilaku non verbal yang efektif adalah melakukan kontak mata dengan jumlah yang tepat (tidak terlalu banyak karena takut disangka copet ya bok. Dan juga tidak terlalu sedikit karena takut disangka rabun jauh), wangi, dan tersenyum.
2. Intelligence
Penggoda yang sukes merupakan penggoda yang menunjukkan kecerdasannya. Konteks penggoda di sini adalah orang yang melakukan flirting ya. Buka pelakor atau pebinor😭😭 Kecerdasan merupakan sifat yang sangat diinginkan. Orang-orang terutama perempuan cenderung tertarik pada penggoda yang menunjukkan kecerdasannya. Kalo kata Irene Adler di seri Sherlock Holmes BBC; brainy is new sexy! Saat flirting, kecerdasan dapat ditunjukkan melalui humor, pendidikan dan percakapan yang menarik.
3. Gentle Approach
Gentle approach atau melakukan pendekatan yang lembut. Jika kita melakukan gerakan yang terlalu cepat saat flirting, kita bisa dalam masalah. Bahasa Spanyolnya mah ojo kesusu. Orang pada umumnya lebih responsif terhadap flirting atau godaan yang sopan, menghormati atau menghargai dan dewasa. Perempuan lebih menghargai hal tersebut dibanding laki-laki.
4. Cheerfulness
Godaan atau rayuan yang ceria merupakan rayuan yang sukses. Ketika seseorang secara natural menunjukkan sifat yang easy going dan positif saat flirting, mereka cenderung lebih berhasil dalam memulai hubungan dibanding rayuan yang kurang ceria. Kunci dari hubungan romantis adalah mendampingi dan menyenangkan.
5. Romantic Intent
Flirting atau rayuan yang mengisyaratkan ketertarikan romantis seperti bersikap manis, lembut, menunjukkan minat yang kuat adalah koentji. Perempuan lebih menghargai flirting yang menunjukkan minat yang kuat terhadap mereka dibanding laki-laki. Jadi kalo mau merayu perempuan, pastikan minat kalian jelas dan kuat ya terhadap perempuan tersebut. Jangan kek yang enggak tapi iya. Atau iya tapi sebenarnya enggak. YANG JELAS! IYA IYA! ENGGA ENGGA! JANGAN YANG KEK ENGGA TAPI NGECHAT JAM 2 PAGI BILANG COBA AJA YA ADA KAMU DI SINI HAH SAMPAH!
6. Courage and determination
Jika kita melakukan flirting secara berani, percaya diri, dan gigih, kemungkinan flirting kita dapat berhasil. Pada studi ini, perempuan melaporkan bahwa mereka rentan terhadap fliritng yang berani dan gigih. Flirting yang gigih dan berani membantu menonjolkan fokus ketertarikan kita terhadap orang tersebut. Seseorang merasa senang jika ia tahu bahwa kita tidak melakukan flirting ke siapapun, tapi hanya ke dirinya.
7. Commonalities
Banyak penelitian yang mendukung gagasan bahwa memiliki banyak kesamaan dapat membuat kita tertarik terhadap orang tersebut. Begitu juga pada flirting. Seseorang cenderung dapat lebih berhasil merayu orang lain yang memiliki banyak kesamaan dengan dirinya. Memiliki banyak kesamaan dapat membantu percakapan berjalan mengalir dan menunjukkan adanya potensi percakapan dan interaksi yang juga menyenangkan di kemudian hari.
8. Good Looks
Daya tarik fisik merupakan faktor utama dalam memprediksi ketertarikan awal romantis (meskipun faktor-faktor lain seperti kebaikan, kesamaan dan keakraban juga penting). Seseorang (khususnya laki-laki) lebih cenderung menanggapi rayuan orang menarik. Wajar ya bok. Siapa juga yang nolak kalo dirayu Isyana (astaghfirullah istri orang). Bagi yang merasa wajahnya 'tidak kondusif', jangan khawatir. Dalam penelitian ini menyebutkan bahwa fliriting yang kita lakukan dapat memicu ketertarikan jika kita berpakaian rapi, menarik dan menawan.
9. A mysterious allure
Rayuan yang menunjukkan sisi misteri tentang si penggoda cenderung dapat lebih berhasil. Flirting yang dilakukan dengan cara saling berbagi tentang hobi atau keunikan cenderung dapat lebih berhasil.
Contoh:
Kipas sate : eh tau ga sih, aku tuh fans Arsenal lho
Garpu siomay : *bergumam dalam hati* hmm dia fans Arsenal. Pasti dia memiliki mental yang kuat dan tangguh seperti helm PUPR. Aku jadi tertarik.
*lalu kalian lanjut mengobrol*
Hasil penelitan ini juga menunjukkan bahwa laki-laki yang flirting secara percaya diri, ceria dan memperlihatkan minat yang kuat terhadap orang yang mereka aja bicara sembari melakukan kontak mata memiliki kemungkinan yang besar untuk berhasil. Selain itu, melibatkan percakapan yang menarik dan memiliki minat yang sama dapat membuat flirting menjadi lebih efektif. Sedangkan bagi wanita, wanita mendapat keuntungan jika flirting melalui kemampuan non verbal dan kemampuan berkomunikasi yang kuat serta menarik perhatian melalui penampilan fisik mereka.
Kesembilan hal di atas bisa dicoba ketika melakukan PDKT. Kalo berhasil, jangan lupa sertakan nama blog ku di daftar undangan pernikahan kalian!
Komentar
Posting Komentar