Langsung ke konten utama

#30DayChallenge: Perihal 30 Day Challenge

     Hari ini adalah hari ke-30 dari #30DayChallenge ku. Aku memulai challenge ini tanpa 'berpikir panjang'. Tiba-tiba kepikiran, tiba-tiba ku merasa tertarik, tiba-tiba buka laptop dan jadilah tulisan pertamaku untuk 30 Day Challenge. 

    Sebagai seseorang yang ambisius dan goal oriented, aku merasa 30 Day Challenge sangat membantuku. Ada mimpi-mimpi yang sangat besar sehingga aku merasa untuk mencapainya aku membutuhkan tangga yang begitu panjang. Dengan memecah mimpi besar menjadi tangga-tangga kecil, aku merasa aku bisa menggapai mimpi besar itu. Dan 30 Day Challenge adalah tangga-tangga kecilku.

    Aku kemudian iseng mencari artikel Psychology Today yang membahas tentang 30 Day Challenge. Dan ternyata ada! Artikel tersebut berjudul Trouble With Long-Term Goals? Set 30-Day Challenges Instead. Ditulis oleh seorang psikoterapis bernama Amy Morin.

    Menetapkan tantangan 30 hari dapat menjadi cara yang efektif untuk menciptakan perubahan positif. Amy Morin menggunakan tantangan 30 hari untuk mendapatkan six pack abs. Amy merekrut seorang fitness trainer untuk membantunya latihan setiap hari. Hampir setiap hari Amy dapat melihat progres dari latihannya dan hal tersebut memacu Amy untuk tetap berlatih hingga mencapai tujuannya di hari ke 30. 

    Amy mengungkapkan jika ia menetapkan tantangan menjadi 90 hari, ia tidak yakin hal tersebut akan berhasil. Memiliki lebih banyak waktu, menghasilkan hasil yang lebih sedikit. Hal itu bukan hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan bukti anekdot klien terapi Amy tetapi sains juga mendukung gagasan tersebut. 

    Otak Kita Dirancang untuk Tantangan 30 Hari
    Penelitian menunjukkan otak kita melihat waktu menurut "tenggat waktu sekarang" atau "tenggat waktu suatu hari nanti". Contoh, jika kita punya projek yang tenggat waktunya adalah akhir bulan ini, kita akan cenderung mengerjakan projek tersebut pada awal bulan karena otak memberitahu kita bahwa tenggat waktu atau deadline sudah dekat. Kita akan memprioritaskan projek tersebut sebagai sesuatu yang harus dilakukan "sekarang". 

    Namun jika tenggat waktu projek tersebut adalah bulan depan, otak kita akan mengkategorikan projek tersebut sebagai sesuatu yang dapat dikerjakan nanti. Kita cenderung menunda-nunda mengerjakan sesuatu yang dikategorikan sebagai "nanti"

    Mungkin itu alasan kenapa kita sering gagal untuk melakukan diet atau berhenti merokok. Kita selalu merasa bahwa hal tersebut dapat dilakukan "nanti". Kita selalu merasa dapat melakukan hal tersebut di hari lain kecuali hari ini. Merancang tantangan 30 hari dapat membantu kita untuk memulai atau mengambil langkah pertama sekarang ini juga. 

    Mengapa Tantangan 30 Hari Dapat Bekerja Sangat Baik?
    Kita dapat lebih mungkin mencapai keberhasilan saat otak melihat tujuan tersebut sebagai tujuan 'sekarang' karena:
  1. Kita tidak punya waktu untuk beralasan. Ketika kita memiliki tujuan jangka pendek, kita tidak memiliki waktu untuk berhenti atau meliburkan diri karena lelah. Kita tidak memiliki waktu untuk memperbaiki pekerjaan yang terlewat itu nanti. Kita harus benar-benar all in untuk mencapai tujuan tersebut. 
  2. Progres yang cepat dapat membangun momentum. Kerja keras kita akan mulai membuahkan hasil secara cepat. Dan ketika kita mulai melihat hasil tersebut, kita akan lebih mudan untuk tetap termotivasi. Membangun momentum lebih awal dapat membantu kita untuk tetap berada di dalam jalur dan menyelesaikan tantangan selama sebulan dengan kuat.     
  3. Rasa sakit jangka pendek terasa bisa ditoleransi. Bekerja keras untuk mencapai suatu tujuan berarti kita harus melepaskan atau mengorbankan sesuatu. Lebih mudah melepaskan atau mengorbankan waktu bersama teman atau keluarga saat kita tahu bahwa kapan kita dapat berhenti melakukan pengorbanan tersebut. 
    Create Your Own 30 Day Challenge
    Terdapat banyak contoh tantangan 30 hari yang dapat meningkatkan kesehatan fisik, kesehatan mental, kehidupan sosial dan kehidupan spiritual. Beberapa contoh tantangan 30 hari dapat dilihat di sini

    Ketika tahun baru, beberapa atau bahkan banyak dari kita yang menetapkan resolusi dan tujuan-tujuan begitu luar biasa. Namun ketika akhir tahun, resolusi dan tujuan tersebut tidak ada yang tercapai. Sekarang saatnya mencoba untuk melakukan tantangan 30 hari. Kita mungkin akan menemukan bahwa tujuan jangka pendek adalah cara yang jauh lebih efektif untuk membuat perubahan besar dalam hidup.


     Bagiku, memiliki tujuan yang dapat dicapai dalam jangka pendek membuat hidup menjadi terasa menyenangkan. Rasanya seperti selalu mempunyai alasan untuk tetap hidup. Hidup yang memiliki suatu tujuan. 



P.S:
Terimakasih ya sudah membaca dan membersamaiku dalam menulis tulisan di 30 Day Challenge ini. Semoga tulisan ini dapat membantu aku dan juga kamu dalam mencari pandang-pandangan tentang kehidupan. Terimakasih juga bagi yang membaca tulisanku selama ini. It means a lot. Really. Terimakasih banya ya!đź’–



Warm regards,
Eka Dian yang matanya sedang berkaca-kaca
karena baru saja berhasil mencapai tujuannya🍒

    


    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta dan Luka dalam Rumah Tangga

Topik materi malam ini menarik sekali bagiku yaitu "Cinta dan Luka dalam Rumah Tangga." Disampaikan oleh Olphi Disya Arinda, M.Psi., Psikolog. Ketika remaja, konsep pernikahan di kepalaku adalah mencari seseorang yang bisa diajak hidup bahagia bersama.  Namun seiringnya berjalannya waktu (tua maksudnya), konsep tersebut menjadi bergeser. Di kepalaku sekarang ketika mencari pasangan hidup bukan lagi soal orang yang bisa diajak hidup bahagia. Tetapi seseorang yang bisa diajak berkonflik bersama. Maksudnya bukan berarti tidak mau bahagia ya. I mean, it's an automatic lah. Siapasih yang tidak mau menikah sama orang yang kita bahagia ketika bersamanya? Tapi tidak semua orang bisa diajak berkonflik bersama secara sehat. Materi malam ini sebagian besar membahas hal tersebut; konflik peran sebagai istri, konflik dalam rumah tangga, kunci dalam konflik, 4 horsemen of apocalypse, dan  fair fight guideline.    PERAN ISTRI Sesi kelas dibuka dengan pertanyaan, bagaimana gambar...

Lapis Legit: Kue Manis, Tak Seperti Janjimu

Sebentar lagi lebaran. Para keluarga pun sibuk mempersiapkan berbagai hal demi menyambut hari kemenangan. Dari yang mulai beli baju lebaran, ngecat pager, renovasi rumah, memberantas kejahatan, sampai nyiapin template buat minta maaf ke mantan. Hmmm. Salah satu tradisi yang gak afdol rasanya kalau gak dilakuin menjelang lebaran adalah, membuat kue lebaran. Keluarga gue salah satu dari sekian milyar keluarga yang melakukan tradisi itu. Keluarga dari nyokap gue merupakan suku asli Lampung. Jadi mereka hari ini membuat salah satu kue khas Lampung yaitu lapis legit. Gue yang belum pernah ikutan buat kue ini jadi penasaran buat ikutan. Yah lumayan kan ya buat jadi bahan ngeblog. Biar tulisan gue di blog ada manfaatnya di mata masyarakat *berdiri di pinggir jurang* *rambut berkibar-kibar* Lapis legit merupakan salah satu kue khas Lampung. Kenapa namanya lapis legit? Itu karena bentuk kuenya yang berlapis-lapis dan rasanya yang legit #InfoKue #SayaBertanya #SayaMenjawab. K...

Review: Puberty Doesn't Hit Me Hard, Skincare Does

Ciao! Come stai? Sto molto bene . Aweu gaya banget kan pembukaan gue pake Bahasa Itali? Maklum, akhir-akhir ini gue lagi belajar Bahasa Italia biar kalo ketemu Rossi gak uu aa uu aa. Btw, quick fun fact: gue baru tau arti zupa (Bahasa Italia) adalah sup. Jadi zupa soup artinya sup sup. Sungguh pengulangan yang sangat mengulang. OKAY ENOUGH FOR THE INTRO! Kali ini gue mau membahas tentang skincare routine gue (cailaaaahh skinker rutin) dan sederet pengalaman gue saat muka sedang jerawatan. Hiks masa-masa kelam itu *nangis di pundak kokoh Ronaldo*   Jadi, gue baru mengenal skinker itu saat usia gue menginjak 22 tahun. Sejak gue puber jaman-jaman SMP itu gue gak ngerti skinker. Gue cuma make facial wash doang. APA ITU TONER APA ITU SERUM APA ITU MOISTURIZER?! Bodoh banget gue dulu tuh soal perawatan kulit. Pas SMP gue nyobain sih make Viva. Tapi pas gue pake milk cleanser dari Viva kulit muka gue terasa panas terbakar gitu. Apaqa kulit qu saat itu menginjak teras nerak...