Langsung ke konten utama

#30DayChallenge: Tanda Jatuh Cinta

    Artikel Psychology Today yang aku baca kali ini berjudul How Do You Really Know If You're Falling in Love? Ditulis oleh Theresa E. DiDonato, Ph.D. Sebagai seseorang yang sudah menjomblo selama DELAPAN TAHUN! *gebrak-gebrak meja*, aku merasa sangat perlu untuk membaca artikel ini. Sangking lamanya menjomblo, aku merasa perlu belajar tentang hubungan percintaan bahkan dari hal-hal paling dasar.


   Jatuh cinta merupakan hal yang indah sekaligus kadang membingungkan. Kadang kita bingung terhadap perasaan sendiri, perasaan si doi. Bertanya-tanya apakah sebenarnya ini cinta atau hanya terbawa suasana. Jika kamu sedang merasakan hal tersebut, jangan cemas, Jangan bimbang. Berikut beberapa pertanyaan yang berdasarkan penelitian terbaru (berfokus pada hubungan heteroseksual) yang bisa membantu ((kamu)) dan (((kita semua)):

    1. Apakah kamu tiba-tiba melakukan sesuatu yang baru?

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Aron, A., Paris dan Aron, E.N pada tahun 1995, seseorang yang jatuh cinta sering melakukan sesuatu di luar kebiasaan atau jangkauan normal mereka dan mencoba aktivitas yang disukai pasangannya (gebetan lah ya kalo belum jadian HUFT). Contoh, setelah pulang kerja biasanya langsung pulang ke rumah. Tapi tiap pulang bareng si doi, setelah pulang kerja malah muter dulu. Ke Pekanbaru. Contoh lain, tiba-tiba dengerin musik favorit doi, mencoba hobi baru, nonton film baru, melakukan sesuatu yang baru yang tidak pernah dilakukan sebelumnya. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa orang yang jatuh cinta cenderung melaporkan kepuasan dan keberagaman pada konsep diri mereka. 



    2. Apakah akhir-akhir ini kamu merasa stres? 

Tau ga, jatuh cinta itu terjadinya bukan di hati. Tapi di otak. Jatuh cinta itu  sebenarnya 'permainan hormon'. Menurut Marazitti dan Canale (2004), jatuh cinta berkaitan dengan naiknya tingkat hormon stres kortisol yang lebih tinggi. Jada kata penelitian beliau-beliau, kalo kita merasa tegang, cemas atau gelisah, itu merupakan respon yang normal terhadap pertemuan berulang kali dengan seseorang yang berarti atau penting bagi kita. Ya contohnya aku kalo lewat di depan gebetan jadi lupa caranya berjalan dengan normal karena sangking (((berdebarnya))). 



    3. Apakah kamu merasa sangat termotivasi ketika bersama orang tersebut? 

Bukti menunjukkan bahwa area otak kita yang kaya dopamin memiliki peran atau terlibat pada tahap awal jatuh cinta (Fisher, Aron & Brown, 2005). Area tersebut dianggap sebagai bagian dari reward system otak kita dan berfungsi menaikkan motivasi. Ketika seseorang jatuh cinta untuk sementara waktu, intensitas emosi tersebut cenderung menurun dan area otak lain menjadi lebih aktif yaitu area otak yang memiliki kaitan dengan keterikatan atau attachment. 



    4. Apakah orang yang kamu cinta juga memiliki perasaan yang sama?

Bagi para perempuan yang sedang jatuh cinta, ada hasil studi menarik yang dilakukan oleh Sans Cruces, et al pada tahun 2015. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa perempuan lebih sering mengalami perasaan yang berbalas ketika jatuh cinta ketimbang pria. Hal itu bisa terjadi mungkin karena perempuan cenderung menahan emosinya sampai mereka yakin bahwa pria yang mereka suka juga memiliki perasaan yang sama. Atau mungkin juga karena perempuan lebih berhasil dalam merayu pasangan. 


Maka sebab itu, perempuan cenderung lebih dapat menjalin hubungan romantis (karena perasaannya cenderung berbalas) dibanding pria. HA! Aku sungguh, 



    5. Seberapa intens perasaan atau emosi yang kamu rasakan?

Seseorang yang memiliki kelekatan jenis anxiety (anxiety attachment), cenderung merasakan hasrat atau passion yang tinggi ketika jatuh cinta (Sans Cruces et al, 2015). Bahasa awamnya mah menggebu-gebu kali ya bok. Tapi jika kamu tidak merasakan perasaan menggebu-gebu tersebut, bukan berarti kamu sedang tidak jatuh cinta. Tidak semua orang jatuh cinta dengan cara yang sama. Faktanya, seseorang yang memiliki kelekatan jenis avoidant (avoidant anxiety), cenderung jatuh cinta dengan intensitas perasaan yang rendah. Jadi kalo mau tau apakah kamu sedang jatuh cinta atau apakah gebetan juga sedang jatuh cinta, cari tahu jenis kelekatan masing-masing okkk? Mengetahui jenis kelekatan juga sangat bermanfaat dalam menjalin hubungan romantis. 

    6. Apakah kamu sering jatuh cinta?

Jika kamu sering merasa jatuh cinta, perasaan tersebut dapat membuatmu kehilangan kesempatan yang sebenarnya. Seseorang yang sering merasa jatuh cinta lebih memiliki kemungkinan untuk patah hati karena menganggap ketertarikan sebagai sesuatu yang lebih.

Studi menunjukkan bahwa laki-laki lebih sering mengalami jatuh cinta ketimbang perempuan (Sans Cruces, Hawrylak & Delegido, 2015). Peneliti dapat menjelaskan hasil studi tersebut dari perspektif evolusioner yang menghubungkan cinta dengan hubungan seksual. Bagi perempuan, mereka cenderung berhati-hati atau ketat dalam kriteria pasangannya sebelum menyatakan cinta karena perempuan memiliki potensi investasi pada keturunan yang lebih besar seperti hamil dan melahirkan. Sedangkan bagi pria, emosi cinta tersebut dapat meningkatkan reproduksi dan hal tersebut dianggap menguntungkan secara evolusi.

    7. Apakah kamu memiliki keinginan untuk mengatakan, aku cinta kamu? 

Mengatakan aku cinta kamu, merupakan tanda yang jelas dalam ketertarikan hubungan romantis. Namun ada beberapa orang yang ragu dalam mengatakan 3 kata tersebut. Penelitian menjukkan bahwa pria lebih cepat mengatakan aku mencintaimu terlebih dahulu daripada perempuan (Harrisoson & Shortall, 2011).

    8. Apakah kamu berinvestasi lebih banyak pada orang tersebut?

Salah satu ciri pasangan yang sukses adalah adanya investasi. Investasi yang dimaksud adalah investasi waktu, energi, emosi yang seseorang berikan dalam hubungan mereka (Rusbult, 1980). Seseorang yang jatuh cinta cenderung meningkatkan investasi mereka (energi, waktu, emosi) orang yang dicinta. Hal tersebut terjadi karena berkaitan dengan potensi untuk hidup bersama yang dapat meningkatkan komitmen dan stabilitas hubungan

Selain 8 pertanyaan di atas, ada pertanyaan lain yang perlu kita ketahui jawabannya seperti apakah orang tersebut mendukung kita? apakah orang tersebut menghargai kita? apakah orang tersebut baik dan memahami kita? dan apakah orang tersebut memiliki value dan prioritas yang sama dengan kita?

Jatuh cinta merupakan fase yang unik. Seperti kataku di atas tadi, jatuh cinta itu bukan terjadi di hati. Tapi di otak. Jadi selama jatuh cinta, otaknya jangan lupa dipake (ini aku ngomongnya sambil ngaca). 


Komentar

  1. TRUE 😭 saat orang jatuh cinta lebih sering pake perasaan, enggak pake otak 😅

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta dan Luka dalam Rumah Tangga

Topik materi malam ini menarik sekali bagiku yaitu "Cinta dan Luka dalam Rumah Tangga." Disampaikan oleh Olphi Disya Arinda, M.Psi., Psikolog. Ketika remaja, konsep pernikahan di kepalaku adalah mencari seseorang yang bisa diajak hidup bahagia bersama.  Namun seiringnya berjalannya waktu (tua maksudnya), konsep tersebut menjadi bergeser. Di kepalaku sekarang ketika mencari pasangan hidup bukan lagi soal orang yang bisa diajak hidup bahagia. Tetapi seseorang yang bisa diajak berkonflik bersama. Maksudnya bukan berarti tidak mau bahagia ya. I mean, it's an automatic lah. Siapasih yang tidak mau menikah sama orang yang kita bahagia ketika bersamanya? Tapi tidak semua orang bisa diajak berkonflik bersama secara sehat. Materi malam ini sebagian besar membahas hal tersebut; konflik peran sebagai istri, konflik dalam rumah tangga, kunci dalam konflik, 4 horsemen of apocalypse, dan  fair fight guideline.    PERAN ISTRI Sesi kelas dibuka dengan pertanyaan, bagaimana gambar...

Lapis Legit: Kue Manis, Tak Seperti Janjimu

Sebentar lagi lebaran. Para keluarga pun sibuk mempersiapkan berbagai hal demi menyambut hari kemenangan. Dari yang mulai beli baju lebaran, ngecat pager, renovasi rumah, memberantas kejahatan, sampai nyiapin template buat minta maaf ke mantan. Hmmm. Salah satu tradisi yang gak afdol rasanya kalau gak dilakuin menjelang lebaran adalah, membuat kue lebaran. Keluarga gue salah satu dari sekian milyar keluarga yang melakukan tradisi itu. Keluarga dari nyokap gue merupakan suku asli Lampung. Jadi mereka hari ini membuat salah satu kue khas Lampung yaitu lapis legit. Gue yang belum pernah ikutan buat kue ini jadi penasaran buat ikutan. Yah lumayan kan ya buat jadi bahan ngeblog. Biar tulisan gue di blog ada manfaatnya di mata masyarakat *berdiri di pinggir jurang* *rambut berkibar-kibar* Lapis legit merupakan salah satu kue khas Lampung. Kenapa namanya lapis legit? Itu karena bentuk kuenya yang berlapis-lapis dan rasanya yang legit #InfoKue #SayaBertanya #SayaMenjawab. K...

Review: Puberty Doesn't Hit Me Hard, Skincare Does

Ciao! Come stai? Sto molto bene . Aweu gaya banget kan pembukaan gue pake Bahasa Itali? Maklum, akhir-akhir ini gue lagi belajar Bahasa Italia biar kalo ketemu Rossi gak uu aa uu aa. Btw, quick fun fact: gue baru tau arti zupa (Bahasa Italia) adalah sup. Jadi zupa soup artinya sup sup. Sungguh pengulangan yang sangat mengulang. OKAY ENOUGH FOR THE INTRO! Kali ini gue mau membahas tentang skincare routine gue (cailaaaahh skinker rutin) dan sederet pengalaman gue saat muka sedang jerawatan. Hiks masa-masa kelam itu *nangis di pundak kokoh Ronaldo*   Jadi, gue baru mengenal skinker itu saat usia gue menginjak 22 tahun. Sejak gue puber jaman-jaman SMP itu gue gak ngerti skinker. Gue cuma make facial wash doang. APA ITU TONER APA ITU SERUM APA ITU MOISTURIZER?! Bodoh banget gue dulu tuh soal perawatan kulit. Pas SMP gue nyobain sih make Viva. Tapi pas gue pake milk cleanser dari Viva kulit muka gue terasa panas terbakar gitu. Apaqa kulit qu saat itu menginjak teras nerak...